Kelompoksosial sebagai pengikat masyarakat multikultural Untuk mempertahankan masyarakat multikultural yang sudah baik perlu dibuat pengikat individu maupun kelompok agar tetap tejaga dengan baik. Pengikat hanya dapat dilakukan dengan bentuk loyalitas angota kelompok tersebut. B. MASYARAKAT MULTIKULTURAL DI INDONESIA
Kelompoksosial sebagai masyarakat multikultural Individu-individu di dalam kelompok sosial nantinya dapat mempertahankan sebuah bentuk masyarakat multikultural. Pengikatnya hanya bisa didapatkan dari loyalitas anggota kelompok sosial dalam masyarakat multikultural. 3. Faktor Penyebab Timbulnya Masyarakat Multikultural di Indonesia
PengertianMultikultural Menurut Para Ahli. Pendapat para ahli mengenai definisi multikultural, antara lain adalah sebagai berikut: 1. Lawrence Blum. Menurut Blum, multikultural adalah kepercayaan dalam bentuk ideologi agar dapat menerima perbedaan agama, politik, etnis dan perbedaan lainnya. Atau secara individu atau dalam kelompok sosial .
KelompokSosial dalam Masyarakat Multikultural (bag. 1) A. Pengertian Kelompok Sosial Sebagai makhluk sosial, manusia berusaha untuk hidup bersama. Perkembangan hidup manusia akan mendorong kuat tiap-tiap individu untuk melakukan interaksi sosial. Interaksi social ini akhirnya membentuk kelompok-kelompok sosial.
Adapunjudul yang diangkat dalam makalah ini yaitu "Aneka Ragam Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural". 1.3 Metode Penulisan Makalah ini di susun dengan menggunakan metode study pustaka. Sebagai acuan pembelajaran yang di bimbing oleh guru dari study mata pelajaran yang bersangkutan dari padanya. 1.4 Rumusan Masalah 1.
Vay Tiα»n TrαΊ£ GΓ³p Theo ThΓ‘ng Chα» CαΊ§n Cmnd. ο»ΏMAKALAH KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL βDisusun untuk memenuhi tugas Ilmu pengetahuan sosial IPSβ DISUSUN OLEH - AFRIYANTO SOSIAL DAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL Kelompok sosial adalah individu-individu yang berkumpul dan melakukan interaksi. Selain istilah kelompok sosial, ilmu sosiologi juga mengenal istilah kerumunan. Kerumunan dapat diartikan sebagai individu-individu yang berada di waktu dan tempat yang sama. Kelompok sosial Kerumunan β’ bersifat tetap β’ memiliki tujuan yang sama β’ interaksi yang terjadi jelas dan fokus β’ mengarah pada pembentukan masyarakat β’ bersifat sementara β’ tidak memiliki tujuan bersama β’ interaksi tidak terfokus β’ tidak mengarah pada pembentukan masyarakat Perbedaan kelompok sosial dengan kerumunan Masyarakat multikultural adalah kesatuan manusia yang memiliki beragam budaya. Berikut adalah pandangan para ahli sosiologi mengenai masyarakat multikultural. β’ furnivall Masyarakat multikultural terbentuk oleh 2 atau lebih komunitas. β’ Nasikun Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang menganut banyak sistem nilai β’ Pierre L. Van de Berghe Masyarakat multikultural memiliki karateristik sebagai berikut - Memiliki subkebudayaan. - Struktur sosial yang terbentuk rawan terjadi konflik - Integrasi sosial tumbuh diatas paksaan dan saling ketergantungan didalam bidang ekonomi β’ Clifford Geertz Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang memiliki ikatan- ikatan primordialitas Hubungan Kelompok Sosial Dengan Masyarakat Multikultural Kelompok Sosial Sebagai Unsur Pembentuk Masyarakat Multikultural Masyarakat multikultural tidak akan bisa terwujud tanpa adanya kelompok-kelompok sosial 2. Kelompok Sosial Sebagai Dinamisator Masyarakat Multikultural Tata urutan terjadinya masyarakat multikultural adalah sebagai berikut. Individu β klompok social β masarakat β masarakat multicultural Hubungan Kelompok Sosial Dengan Masyarakat Multikultural 1. Kelompok Sosial Sebagai Unsur Pembentuk Masyarakat Multikultural Masyarakat multikultural tidak akan bisa terwujud tanpa adanya kelompok- kelompok sosial 2. Kelompok Sosial Sebagai Dinamisator Masyarakat Multikultural Tata urutan terjadinya masyarakat multikultural adalah sebagai berikut. Hubungan Kelompok Sosial Dengan Masyarakat Multikultural 1. Kelompok Sosial Sebagai Unsur Pembentuk Masyarakat Multikultural Masyarakat multikultural tidak akan bisa terwujud tanpa adanya kelompok-kelompok sosial 2. Kelompok Sosial Sebagai Dinamisator Masyarakat Multikultural Tata urutan terjadinya masyarakat multikultural adalah sebagai berikut. 1. Faktor Penyebab Timbulnya Masyarakat Multikultural Di Indonesia a. Keanekaragaman ras Ada 3 ras besar manusia di dunia yakni, - Ras Mongoloid - Ras Kaukasoid - Ras Negroid b. Keanekaragaman suku bangsa c. Keanekaragaman golongan d. Keanekaragaman agama Indonesia memiliki beragam agama dan kepercayaan. Agama yang ada dan berkembang di Indonesia antara lain - Islam - Kristen - Katolik - Hindu - Buddha - Konghucu Karateristik Masyarakat Multikultural Di Indonesia Masyarakat indonesia belum bisa dikatakan sebagai masyarakat multikultural yang sempurna. Hal ini diindikasikan dari hal-hal berikut. Masih terdapat dominasi satu kelompok atas kelompok lainnya. Struktur sosial yang ada lebih banyak menguntungkan pihak yang mendominasi. Konflik sosial yang muncul masih sering berlanjut dengan kekerasan. Keanekaragaman kelompok sosial Solidaritas Mekanik dan Solidaritas Organik Konsep ini diperkenalkan oleh Emile Durkheim. Ia memandang kelompok manusia terbagi 2 yaitu, segi mekanik dan segi organisatorik fungsional Solidaritas mekanik merupakan ciri dari masyarakat yang masih sederhana dan belum mengenal pembagian kerja. sedangkan Solidaritas organik merupakan hasil kesadaran manusia atau keinginan yang rasional. Gemeinschaft dan Gesellschaft Konsep ini diperkenalkan oleh Ferdinand Tonnies. Menurutnya kelompok masyarakat terbagi atas gemeinschaft dan gesellschaft. Gemeinschaft adalah bentuk kehidupan bersama yang anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat kekal. Gemeinschaft terbentuk oleh adanya iktana darah atau keturunan. Gesellschaft adalah kelompok yang disadari oleh ikatan lahiriah yang jangka waktunya terbatas. Kelompok Primer dan Sekunder Cooley dan Faris menyebutkan ada dua tipe kelompok dalam masyarakat, yaitu kelompok primer dan sekunder. Kelompok primer ditandai dengan pergaulan dan kerjasama tatap muka yang intim. sedangkan kelompok sekunder ditandai dengan pergaulan formal, tidak pribadi dan berciri kelembagaan. Contohnya adalah partai politik. In-group dan Out-group Teori ini diperkenalkan oleh William Graham Sumner. Ia membagi kelompok masyarakat menjadi dua kelompok besar yaitu in-group dan out-group.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Masyarakat multikultural adalah kesatuan manusia yang memiliki beragam adalah pandangan para ahli sosiologi mengenai masyarakat Kelompok Sosial Dengan Masyarakat Multikultural Kelompok Sosial Sebagai Unsur Pembentuk Masyarakat Multikultural Masyarakat multikultural tidak akan bisa terwujud tanpa adanya kelompok-kelompok sosial Di dalam kelompok sosial terdapat bermacam macam suku bangsa, ras, agama dan budaya sehingga terbentuklah masyarakat multikultural. Kata MASYARAKAT MULTIKULTURAL dapat kita pilah menjadi tiga kata yaitu a. Masyarakat Artinya adalah sebagai satu kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan terikat oleh rasa identitas bersama. b. Multi Berarti banyak atau beraneka ragam c. Kultural Berarti Budaya Masyarakat Multikultural adalah kesatuan manusia atau individu yang memiliki beraneka ragam budaya. Oleh karena itu dalam masyaarakaatterdapat beranekaragam kelompok sosial dengan sistem norma dan kebudayaan yang berbeda-beda. Berikut ini pandangan ahli sosiologi tentang masyarakat multikultural FURNIVALL Masyarakat multikultural terbentuk oleh dua atau lebih komunitas kelompok, mereka ini secara budaya dan ekonomi terpisah satu sama lain. Struktur kelembagaan yang terdapat di dalam kelompok tersebut berbeda satu dengan lain. NASIKUN Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang menganut banyak nilai. Hal ini terbentuk karena kelompok sosial yang ada di dalamnya memiliki sistem nilai tersendiri. PIERRE L. VAN DE BERGHE Masyarakat multikultural memiliki karakteristik sebagai berikut ini a. Memiliki sub kebudayaan b. Struktur sosial yang terbentuk rawan terjadi konflik c. Integrasi sosial tumbuh di atas paksaan dan saling ketergantungan di dalam bidang ekonomi CLIFFORT GEERTZ Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang memiliki ikatan-ikatan primordialitas. Ikatan ini kemudian berkaitan erat dengan label yang diberikan oleh individu/kelompok lain, dengan demikian setiap individu/kelompok memiliki karakter yang berbeda dengan yang lain. Keaneka ragaman dalam masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut ini 1. Memiliki lebih dari subkebudayaan. 2. Membentuk sebuah struktur sosial. 3. Membagi masyarakat menjadi dua pihak, yaitu pihak yang mendominasi dan yang terdominasi. 4. Rentan terhadap konflik sosial. Dalam Masyarakat multikultural akan dijumpai perbedaan-perbedaan yang merupakan bentuk keanegaragaman seperti budaya, ras suku, agama. Dalam masyarakat multi kultural tidak mengenal perbedaan hak dan kewajiban antara kelompok minoritas dengan mayoritas baik secara hukum maupun sosial. Kelompok sosial memiliki hubungan erat dengan masyarakat multikultural yaitu hubungan 1. Kelompok sosial sebagai unsur pembentuk masyarakat kelompok sosial belum tentu membentuk sebuah masyarakat multikultural, namun demikian masyarakat multi kultural tidak akan terwujud tanpa adanya kelompok sosial. Kelompok sosial dikatan sebagai salah satu unsur pembentuk masyarakat multikultural. 2. Kelompok sosial sebagai dinamisator masyarakat multikultural Urutan terbentuknya masyarakat multikultural adalah sebagai berikut; a. Individu b. Kelompok sosial c. Masyarakat d. Masyarakaat multicultural Dari urutan tersebut dapat disimpulkan bahwa kelompok sosial merupakan unsur pembentuk masyarakat multikultural. Konflik pada mayarakat multukultural dapat saja terjadi karena didalamnya terdiri beranekaragam perbedaan akan tetapai hal ini dapat dicegah dengan cara masing-masing saling menjaga diri maupun menghargai. 3. Kelompok sosial sebagai pengikat masyarakat multikultural Untuk mempertahankan masyarakat multikultural yang sudah baik perlu dibuat pengikat individu maupun kelompok agar tetap tejaga dengan baik. Pengikat hanya dapat dilakukan dengan bentuk loyalitas angota kelompok tersebut. B. MASYARAKAT MULTIKULTURAL DI INDONESIA Masyarakat indonesia yang memiliki beraneka ragam budaya, bangsa, ras, suku, agama dan adat istiadat maka hal ini mejadi modal terbentuknya masyarakat multikultural. 1. Faktor penyebab timbulnya masyarakat multikultural di Indonesia timbulnya masyarakat multikultural di Indonesia dianalisa sebagai dampak dari adanyaa. Keanekaragaman Ras. Ras didasarkan pada adanya kesamaan ciri-ciri fisik yang melekat pada seseorang yang membedakan satu orang dengan orang lainnya Ada tiga ras yang dapat kita sebutkan yaitu 1. Ras Mongoloid Memiliki ciri-ciri sebagai berikut ini - Kulit berwarna kuning sawo matang - Rambut lurus - Bulu badan sedikit - Mata sipit Mis Orang Jawa dan Cina 2. Ras Kaukasoid Memiliki ciri-ciri berikut ini - Hidung mancung - Kulid putih - Rambut pirang sampai coklat - Kelopak mata lurus Mis Keturunan Portugis di Aceh 3. Rasa Negroid Memiliki ciri-ciri sebagai berikut - Rambut keriting - Kulid hitam - Bibir tebal ddan kelopak mata lurus Mis Orang Papua, b. Keanekaragaman suku bangsaDi indonesia banyak dijumpai beranekaragaman suku bangsa. Suku bahasa ditandai dengan adanya persamaan daerah, bahasa, Dan adat istiadat yang sering juga disebut sebagai Etnis yang menjadikan bentuk masyarakat ; Etnis Jawa, Sunda, Bali, Batak, Dayak dstc. Keanekaragaman golongan 1 2 3 Lihat Humaniora Selengkapnya
Berikut ringkasan materi Sosiologi Bab 4 K13 Revisi Kelas 11 Semester 2 tentang Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural yang akan disampaikan selengkapnya pada kesempatan sekarang ini. Catatan PentingUntuk mengakses materi Sosiologi lengkap dari kelas 10, 11, dan 12 kamu bisa klik tombol ringkasan materi di bawah ini!. Daftar Isi1 Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural2 Faktor Terbentuknya Masyarakat Multikulutural3 Letak Wilayah di Indonesia4 Letak serta Keadaan Geografis Setiap Wilayahnya yang Berbeda5 Kemampuan dan Perkemangan Daerah Tidak Sama6 Perbedaan Sikap untuk Menyerap Unsur Kebudayaan Asing7 Perbedaan Sistem Religi dianut oleh Masyarakat8 Asal-Usul Warga yang Berlainan9 Macam Diferensiasi Sosial10 Diefensiasi/Perbedaan Ras11 Hunt dan Horton 12 Koentjaraningrat13 Grosse 14 Kohlbrugge15 Diferensi/Perbedaan Etnis16 Suku Bangsa Negrito17 Suku Bangsa Weddoid18 Diferesi/Perbedaan Agama19 Diferensi/Perbedaan Jenis Kelamin20 Share this21 Related posts Photo by Agung Pandit Wiguna on Faktor Terbentuknya Masyarakat Multikulutural Struktur masyarakat di Indonesia multicultural bisa dilihat dari 2 ciri memiliki sifat unik. Masyarakat Indonesia dapat dicirikan kenyataan adanya kesatuan sosial sesuai dengan perbedaan suku bangsa, adat, dan agama, serta perbedaan kedaerahan lain. Keadaan multikultural pada masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu Letak Wilayah di Indonesia Letak wilayah di Indonesia tergolong menjadi letak geografis serta letak astronomis. Letak astronomis di Indonesia yaitu letak Indonesia sesuai dengan garis lintangnya serta garis bujur. Secara astronomis, di Indonesia in terletak diantara 60LU-110LS serta 950BT-1410BT. Indonesia adalah Negara kepulauan terletak anatra Benua Australia dan Asia dan antara Samudra Pasifik dan Indonesia. Kondisi demikian sebabkan pulai di Negara kita mempunyai keragaman budaya serta alam. Letak serta Keadaan Geografis Setiap Wilayahnya yang Berbeda Wilayah Indonsia ada pada tempat berbeda. Terdapat yang ada di dataran yang rendah, pantai, pegunungan, serta di hutan-hutan pedalaman. Perbedaan tersebut sebabkan corak serta tradisi antar penduduk maupun suku bangsa di Negara kita, bahkan dari daerah yang satu ke daerah yang lain berbeda. Kemampuan dan Perkemangan Daerah Tidak Sama Kemampuan daerah di tanah air antara 1 bersama lainnya sangat berbeda. Daerah yang mempunyai banyaknya kekayaan alam berbeda bersama daerah tidak mempunyai kekayaan alam lumayan cukup. Daerah yang memupunyai kekayaan alam yang banyak cenderung sangat cepat alami perubahan dikarenakan banyaknya penduduk yang statusnya pendatang mengeksplorasi kekayaan alamnya di wilayah tersebut. Perbedaan Sikap untuk Menyerap Unsur Kebudayaan Asing Masyarakat berpikir maju maka akan secepatnya terima adanya perubahan daripada masyarakat tradisional. Kemudahan dalam terima pengaruh kebuadayaannya yang asli sebabkan mereka mempunyai kebudayaan lebih beragam. Perbedaan Sistem Religi dianut oleh Masyarakat Masyarakat tanah air memmpunyai agama serta kepercayaan pada Tuhan Yang Maha Esa berbeda-beda. Setiap agama serta kepercayaan mempunyai tata cara ibadah berbeda-beda juga. Asal-Usul Warga yang Berlainan Agar masyarakat pada sebuah wilayah tidak hanya terdiri dari kelompok warga itu saja. Mereka tentu datang dari wilayah-wilayah lain berbeda adatnya serta budayanya. Macam Diferensiasi Sosial Pada masyarakat tidak sedikit dijumpai kondisi multicultural sesuai dengan suku bangsa, ras, agama, serta daerah. Diefensiasi/Perbedaan Ras Tidak sedikit ahli mengartikan mengenai ras, diantara pendapat mereka terkait ras, yaitu Hunt dan Horton Keduanya memiliki pendapat, ras yaitu kelompok manusia sedikit berbeda bersama kelompok lain selain dari ciri fisik bawaan. Koentjaraningrat Beliau menyatakan ras merupakan golongan manusia menunjukan banyak ciri tertentu dengan memiliki frekuensi besar. Grosse Grosse menyatakan ras merupakan golongan manusia adalah 1 kesatuan karna memiliki kesamaan sifat rohani jasmani diturunkan hingga bisa dibedakan bersama kesatuan yang lain. Kohlbrugge Kohlburugge menyatakan ras merupakan manusia mempunyai kesamaan ciri jasmani dikarenakan diturunkan, sedang sifat kerohaniannya diabaikan. Dilihat dari segi geografis, ras artinya kumpulan individu maupun kelompok serupa dengan jumlah ciri serta menghuni wilayah serta kadang asalnya dari wilayah sama. G. Cuvier membedakan masyarakat pada 3 kelompok ras, diantaranya, ras putih/kakukasoid, ras kuning/mongoloid serta Amerika, dan ras hitam/etiopid, Amerika dan Von Eikstedt, membedakan masyarakat terkait prinsip evolis rasial, dimana ras tersebut yaitu leukoderm, xantoderm, serta Krober klarifikasi ras di dunia menjadi 5 golongan ras yang utama, yaitu ras Australoid, ras Mongoloid, ras Kakukasoid, ras Negroid, dan ras Khusus. Sementara berbagai ras Indonesia terdiri dari Ras Malayan mongoloid, ada di Sumatera, Bali, Jawa, NTB, Kalimantan, serta Sulawesi. Ciri nya yaitu warna kulitnya sawo matang, mata hitam, rambut hitam dan lurus serta berombak, bibir tebal serta hidung, dan tinggi badan rata-ratanya Melanesoid, ada pada wilayah Papua, NTT, dan Maluku. Cirinya yaitu warna kulit hitam, rambut keriting dan hitam, bibir sedikit tebal, hidung lebar, badan tegap, tingginya rata-rata Asiatic-Mongoloid, ras yang satu ini kebanyakan bagi kaum pendatang serta biasanya tinggal hanya di kota besar. Penduduk termasuk ras tersebut yaitu Jepang, Cina, serta Korea. Cirinya yaitu warna kulit yang kuning, bibir tipis, mata sipit, rambut cenderung lurus serta hitam, dan tinggi badannya rata-rata Kakukasodi, ras yang satu ini yaitu Timur Tengah, India, Eropa, Australia, serta Amerika. Cirinya yaitu warna kulit agak kuning, rambut pirang maupun hitam, hidung mancung, bibir tipis, serta tinggi rata-ratanya 165-180cm. Diferensi/Perbedaan Etnis Ciri dari suku bangsa yaitu mempunyai ksamaan kebudayaan, adat, bahasa, serta kesamaan nenek moyangnya. Ciri mendasar membedakan suku bangsanya satu bersama lainnya yaitu bahasa daerah, sistem kekebaratan, adat, kesenian daerah, serta tempat asal. Sebelum kedatangan orang Yunan di Indonesia sudah tingal beberapa suku, adalah Negrito serta Weddoid. Suku Bangsa Negrito Ciri-ciri dari suku bangsa Negrito bisa terlihat terhadap suku Aeta di Filipina, suku Semang di Malaysia, serta suku Tapiro di Papua. Suku Bangsa Weddoid Ciri dari suku bangsa ini terlihat di suku Toala di Semenanjung barat daya Sulawesi, suku Senai Malasyia, Suku Tomuna Pulau Muna, suku Gayo Aceh, suku Kubu Jamin, serta suku Mentawai Kepulauan Mentawai. Diferesi/Perbedaan Agama Agama datang serta kemudian dianut warga bangsa samai sekarang ini yaitu Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan Katolik. Diferensi/Perbedaan Jenis Kelamin Perbedaan dari jenis kelamin dapat membawa konsekuensi berbeda juga, konsekuensi yaitu Tugas sosial keseharianPsikologi keluargaFungsi anatomi Sumber Materi Buku Sosiologi Kelas 11 Semester 1 Terbitan BSE Post Views 2,810
- Istilah multikulturalisme identik dengan memaknai perbedaan. Pejabat politik dan pemerintahan sering menggunakan istilah multikulturalisme untuk menggambarkan keanekaragaman bangsa Indonesia. Dewasa ini, penggunaan istilah multikulturalisme tidak hanya terbatas pada pejabat atau kalangan akademisi saja. Pelajar sekolah dasar sudah mulai dikenalkan dengan istilah berasal dari kata multi yang berarti banyak atau beragam dan kultural yang berarti tentang budaya. Apa definisi dari multikulturalisme? Definisi Multikulturalisme Multikulturalisme adalah ideologi yang menghendaki adanya persatuan dari berbagai kelompok kebudayaan dengan hak dan status sosial politik yang sama dalam masyarakat modern. Multikultural sering digunakan untuk menggambarkan kesatuan berbagai etnis masyarakat yang berbeda dalam suatu negara. Multikulturalisme mengisyaratkan pengakuan terhadap realitas keragaman kultural yang mencakup keberagaman tradisional dan keberagaman bentuk-bentuk kehidupan. atau subkultur. Baca juga Indonesia Multikultur, Tugas Kita Saling Menghargai Bagian dari keberagaman tradisional adalah suku, ras, dan agama. Sedangkan, keberagaman bentuk-bentuk kehidupan adalah segala hal yang bekaitan dan bermunculan di detiap tahap sejarah kehidupan masyarakat di luar keberagaman tradisional. Multikulturalisme menjadi pandangan dunia yang kemudian dapat diterjemahkan dalam berbagai kebijakan kebudayaan yang menekankan tentang penerimaan terhadap realitas keagamaan, pluralitas, kemajemukan yang terdapat dalam kehidupan dapat dikatakan, masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri dari beberapa macam komunitas dan budaya dengan segala kelebihannya. Jenis-jenis Multikulturalisme Multikulturalisme Isolasionis Mengacu pada masyarakat di mana berbagai kelompok kultural menjalankan hidup secara otonom dan terlibat dalam interaksi yang hanya minimal satu sama lain. Multikulturalisme Akomodatif Masyarakat yang memiliki kultur dominan dan membuat penyesuaian bagi kebutuhan kultur kaum minoritas. Kaum mayoritas memberikan kebebasan kepada kaum minoritas untuk mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan mereka. Multikulturalisme Otonomis Masyarakat plural di mana kelompok-kelompok kultural utama berusaha mewujudkan kesetaraan dengan budaya dominan dan menginginkan kehidupan otonom yang secara kolektif bisa diterima. Multikulturalisme Kritikal atau Interaktif Masyarakat plural di mana kelompok-kelompok kultural tidak terlalu terfokus dengan kehidupan kultural otonom, tetapi menciptakan penegasan perspektif khas mereka. Multikulturalisme Kosmopolitan masyarakat plural yang menghapus batas-batas kultural untuk menciptakan sebuah masyarakat di mana setiap individu tidak lagi terikat kepada budaya tertentu. Baca juga Disintegrasi Bangsa Hak Minoritas Terkait Multikulturalisme Multikulturalisme di Indonesia Konsep multikulturalisme telah dituangkan oleh para pendiri bangsa Indonesia untuk menggambarkan kebudayaan bangsa ke dalam sebuah konsep ideologi yaitu Pancasila. Multikulturalisme menekankan keanekaragaman kebudayaan dalam kesederajatan. Hal ini tertuang dalam semboyan bangsa Indonesia yakni Bhineka Tunggal Ika, yang menjunjung kesatuan dalam perbedaan. Multikulturalisme dibutuhkan di Indonesia untuk meningkatkan masyarakat majemuk yang secara bertahap memasuki masyarakat multikultural. Masyarakat multikultural Indonesia yang didasarkan pada Bhineka Tunggal Ika yang melandasi corak struktur masyarakat Indonesia pada tingkat lokal dan nasional. Dewasa ini, multikulturisme masih menyisakan tantangan bagi bangsa Indonesia. Dalam sepuluh tahun terakhir, masih banyak terjadi peristiwa yang berakhir tragis akibat perbedaan agama, suku, atau etnis. Beberapa contohnya adalah tragedi Poso, konflik Sampit, kerusuhan Mei 1998, penutupan dan pembakaran rumah ibadah, tragedi monas, dan perselisihan lain yang dipicu keberagaman. Pemahaman akan pentingnya multikulturalisme bagi Indonesia, membentuk kesamaan pemahaman di antara para ahli, dan membangun konsep-konsep yang mendukungnya adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk membangun Indonesia yang multikultur. Referensi Djuyandi, Yusa. 2017. Pengantar Ilmu Politik. Depok Rajawali Press Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
BAB I PENDAHULUAN Kelompok sosial sosial group merupakan suatu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran sebagai bagian dari kelompok serta saling berhubungan satu dengan yang lain dan sebagai faktor pengikat untuk menambah eratnya hubungan antara anggota, berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku tertentu. Multikultural dalam masyarakat terjadi karena banyaknya perbedaan yang ada di masyarakat itu sendiri. Perbedaan-perbedaan tersebut menyebabkan kemajemukan dalam masyarakat. Untuk menghadapi dan menyesuaikan diri dengan kedua keinginan tersebut, manusia menggunakan pikiran, perasaan dan kehendaknya. Agar dapat diterima manusia lain disekelilingnya, manusia berusaha menyesuaikan diri dengan adat istiadat dan kebiasaan masyarakat dimanapun ia berada. Sementara itu, dalam menghadapi alam sekitarnya manusia juga harus makan agar badannya tetap sehat. Untuk itu, manusia dapat mengambil makanan sebagai hasil dari alam sekitarnya dengan menggunakan akalnya. Semua itu menimbulkan kelompok sosial sosial group di dalam kehidupan manusia karena manusia tidak mungkin hidup sendiri. Kemajemukan masyarakat adalah keanekaragaman penduduk dalam kesatuan masyarakat atau golongan-golongan atau kelompok - kelompok secara horizontal atau tidak bertingkat. Perwujudannya adalah penggolongan penduduk atas dasar perbedaan-perbedaan yang tidak menunjukkan tingkatan, ras, suku bangsa dan agama. A. Masyarakat Multikultural Masyarakat multikultural merupakan bentuk masyarakat yang anggotanya terdiri dari berbagai golongan, suku, etnis, ras, agama, dan budaya. Masyarakat multikultural Indonesia adalah masyarakat yang berdasarkan pada ideologi multikulturalisme atau Bhinneka Tunggal Ika yang multikultural, yang mendasari corak struktur masyarakat Indonesia pada tingkat nasional dan lokal. B. Faktor Penyebab Timbulnya Masyarakat Multikultural di Indonesia Di Indonesia terdapat Β± 300 suku bangsa dan masing-masing suku bangsa memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, yang tercermin pada pola dan gaya hidup mereka masing - masing. Jaspan menyatakan bahwa masyarakat Indonesia terdiri atas 366 suku bangsa. Pernyataan ini menggunakan patokan atau kriteria yang didasarkan pada bahasa, daerah, kebudayaan dan susunan masyarakatnya. Γ Perbedaan bahasa dan adat istiadat Setelah melalui proses panjang, akhirnya individu maupun kelompok yang memiliki perbedaan-perbedaan ternyata mampu menghasilkan suatu persamaan yang merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai, yaitu bahasa Indonesia. Hal ini dapat terjadi karena bahasa-bahasa suku yang mereka miliki berasal dari satu rumun, yaitu kelurga bahasa Austronesia. Jadi, mereka dapat cukup mudah saling menerima dan mempelajari bahasa suku bangsa lainnya dan menerima serta mempelajari bahasa baru seperti bahasa Indonesia. Sekarang ini di Indonesia terdapat Β± 250 macam bahasa. Γ Perbedaan keanekaragaman ras Pola pergaulan di Indonesia tidak mengenal adanya rasialisme atau superioritas satu ras di atas ras lainnya, walaupun terdapat beberapa kelompok ras yang jumlahnya lebih banyak dari kelompok ras lainnya. Namun, hal ini tidak berarti ras tersebut ditempatkan secara istimewa atau dianggap lebih unggul yang akhirnya mengarah pada sikap rasialis yang bertentangan dengan konspesi masyarakat majemuk. Γ Perbedaan keanekaragaman agama Masyarakat Indonesia terbagi menjadi beberapa kelompok sosial yang diikat oleh unsur-unsur religi. Sedikitnya terdapat lima kelompok religi yang jumlah anggotanya cukup besar, yaitu Islam, Katolik, Protestan, Buddha dan Hindu. Yang paling besar adalah kelompok muslim, mencapai 90% dari jumlah penduduk di Indonesia. Selain itu, masih terdapat kelompok masyarakat yang menganut kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa. Dalam masyarakat multikultural seperti Indonesia, kebebasan beragama sesuai dengan keyakinan agamanya masing-masing dijamin oleh negara. C. Karakteristik Masyarakat Multikultural Indonesia 1. Masih terdapat dominasi satu kelompok atas kelompok lainnya. 2. Struktur sosial yang ada lebih banyak menguntungkan pihak yang mendominasi. 3. Konflik sosial yang muncul masih sering berlanjut dengan kekerasan. D. Dinamika Kelompok Sosial Dinamika kelompok akan menghasilkan struktur dan norma kelompok serta perasaan in-group yang khas, dan bahwa apabila terjadi pergeseran antara dua kelompok yang sudah mempunyai perasaan in-group masing-masing maka akan terbentuk sikap negative dan streotop terhadap out-group nya masing-masing. E. Faktor yang Menghambat Multikulturalisme 1. Menganggap budaya sendiri paing baik 2. Pertentangan budaya barat dan timur 3. Pluralisme budaaya dianggap sebagai sesuatu yang eksotis 4. Pandangan yang paternalistis 5. Mencari indigenous culture sesuatu yang dianggap asli 6. Pandangan negatif penduduk asli terhadap orang asing Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut 1. Memenuhi tugas Ilmu Pengetahuan Sosial. 2. Memahami tentang perkembangan kelompok sosial dalam masyarakat multikultural. Manfaat makalah ini adalah 1. Sebagai media dalam mengetahui dampak negatif dan positif dari adanya keragaman suku bangsa di Indonesia. 2. Pembaca dapat meminimalisir dampak negatif dari adanya keragaman suku bangsa di Indonesia. Metode Penyusunan Makalah Penyusunan makalah ini menggunakan metode Penulis menggunakan informasi yang diambil dari buku dan internet untuk pembuatan makalah ini. Metode ini dilakukan dengan merangkum sumber informasi. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Tujuan Penulisan Makalah Metode Penulisan Makalah Sistematika Penulisan BAB II PEMBAHASAN BAB III PENUTUP Simpulan Saran BAB II PEMBAHASAN A. Keragaman Suku Bangsa Indonesia Keragaman Suku Bangsa Indonesia merupakan salah satu faktor penyebab timbulnya masyarakat Multikultural di Indonesia. Suku bangsa atau etnis merupakan kelompok sosial yang terdiri dari orang-orang yang menganggap mereka berasal dari keturunan atau nenek moyang yang sama, meskipun garis keturunannya sudah tidak jelas. Kelompok ini tidak dibatasi oleh kesamaan bahasa atau adat istiadat saja, tetapi membutuhkan pengakuan dari anggota kelompoknya. Beberapa suku bangsa di Indonesia memungkinkan orang lain di luar sukunya menjadi anggota suku dengan upacara tertentu. Ragam suku bangsa di Indonesia antara lain Provinsi Sumatera Jawa Kalimanatan Sulawesi Nusa Tenggara Papua / Maluku Suku ΓΌ Aceh ΓΌ Gayo ΓΌ Batak ΓΌ Mandailing ΓΌ Medan ΓΌ Padang ΓΌ Minangkabau ΓΌ Bengkulu ΓΌ Jambi ΓΌ Palembang ΓΌ Melayu ΓΌ Enggano Mentawai ΓΌ Nias ΓΌ Sunda ΓΌ Tengger ΓΌ Madura ΓΌ Jawa ΓΌ Bawean ΓΌ Tambur ΓΌ Banten ΓΌ Badui ΓΌ betawi ΓΌ Dayak ΓΌ Bulungin ΓΌ Banjar ΓΌ Bugis ΓΌ Makasar ΓΌ Luwu ΓΌ Mandar ΓΌ To Seko ΓΌ Banjau ΓΌ Sangir ΓΌ Toraja ΓΌ Toli β Toli ΓΌ Minahasa ΓΌ Bolang Mongondo ΓΌ Gorontalo ΓΌ Bali ΓΌ Bima ΓΌ Sasak ΓΌ Lombok ΓΌ Manggarai ΓΌ Ngada ΓΌ Ende Lio ΓΌ Dompu ΓΌ Timor ΓΌ Rote ΓΌ Ternate ΓΌ Tidore ΓΌ Dani ΓΌ Komoro ΓΌ Waigeo ΓΌ Biak ΓΌ Yapen ΓΌ Asmat Pemahaman mengenai etnis di Indonesia berbeda dengan pengertian etnis di tempat lain, misalnya di Bosnia, yang menggunakan kriteria agama untuk membedakan etnis, sehingga terdapat etnis Islam dan etnis Kristen. Meskipun agama terkadang menjadi salah satu ciri etnis tertentu di Indonesia, namun itu bukan dasar pembagian etnis di Indonesia. Kelompok-kelompok pendatang yang sudah lama menetap dan berkembang di Indonesia umumnya me-ngembangkan kelompok tersendiri. Oleh karena itu tidak heran jika di Indonesia terdapat suatu perkumpulan yang disebut dengan etnis Cina, Arab, dan India. Di Indonesia Β± terdapat 300 suku bangsa dan menggunakan kurang lebih 250 bahasa daerah. Masing-masing suku bangsa memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, yang tercermin pada pola dan gaya hidup mereka masing-masing. Jaspan menyatakan bahwa masyarakat Indonesia terdiri atas 366 suku bangsa. Pernyataan ini menggunakan patokan atau kriteria yang didasarkan pada bahasa, daerah, kebudayaan dan susunan masyarakatnya. B. Dampak Adanya Perbedaan Suku Bangsa Positif Negatif ΓΌ Indonesia menjadi negara yang kaya akan budaya, karena memiliki keanekaragaman suku bangsa di setiap wilayahnya. Kekayaan budaya ini contonya pada kekayaan Tradisi-tradisi suku seperti upacara keagamaan, Bahasa, Kesenian, dan lain-lain di setiap daerah. ΓΌ Keanekaragaman kebudayaan sangat menarik dan dapat di jadikan objek pariwisata. Contonya di Bali dengan tari pendet, tari kecak, dan lain-lain; Yogyakarta dengan Keraton Yogyakarta, Madura dengan karapan sapi, dan lain-lain ΓΌ Keanekaragaman budaya daerah dapat membantu meningkatkan pengembangan kebudayaan nasional. ΓΌ Tertanamnya sikap untuk saling menghormati dan menghargai antar suku yang berbeda. Γ Tidak mudah untuk menjaga kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia Γ Adanya potensi konflik antarsuku dan hambatan pergaulan antar suku karna perbedaan bahasa dan budaya Γ Banyak suku bangsa yang ingin menerapkan hukum adatnya Γ Keragaman suku bangsa dan budaya Mempersulit pemerintahan untuk menetapkan kebijakan pembangunan. Γ Keragaman sikap mental setiap suku bangsa menghambat pertisipasi masyarakat dalam kegiatan pembangunan Γ Keragaman struktur budaya dapat menjadi penghambat dalam pembentukan satu budaya Γ Kurangnya dana pembangunan BAB III PENUTUP Simpulan Pada dasarnya keberagaman suku bangsa dan kebudayaan tentu saja berpengaruh terhadap sistem dan struktur sosial. Karena itu, dalam masyarakat Indonesia terdapat bermacam-macam kelompok sosial berdasarkan kriteria tertentu, seperti kelompok sosial yang terbentuk karena kepentingan etnis atau suku bangsa, kelompok sosial kerena kepentingan agama, kerena kepentingan profesi dsb. Dengan banyaknya suku bangsa di Indonesia hendaknya kita selalu menjaga ke-Bhineka Tunggal Ika-an sebagai wujud menjaga keragaman budaya, seperti Dalam bermasayarakat khususnya kita sebagai makhluk sosial, baiknya bersosialisasi dengan benar menurut aturan dan norma-norma dalam kehidupan. DAFTAR PUSTAKA Buku IPS Sosiologi Kelas 2 SMA. Penerbit Bumi Karsa
makalah kelompok sosial dalam masyarakat multikultural