Denganpekembangan ini, Eropa mulai memasuki tahap masyarakat industri yang digerakkan oleh sektor perdagangan. Sejak abad ke-14, Inggris di bawah perlindungan Raja Edward III mulai membangun industri-industri laken (sejenis kain wol). D. Revolusi di Inggris Semenjak era Renaissance, ilmu pengetahuan telah berkembang pesat.
B Teori Kebudayaan. Teori kebudayaan antara lain : 1. kebudayaan dapat dipelajari. 2. kebudayaan berasal dari segi biologis, lingkungan, psikologis, dan komponen sejarah eksistensi manusia. 3. kebudayaan mempunyai struktur. 4. kebudayaan dapat dipecah-pecah ke dalam berbagai aspek. 5. kebudayaan bersifat dinamis.
Dalamajaran Islam, transaksi keuangan harus terbebas dari transaksi yang haram, berprinsip kemaslahatan ( tayyib ), Misalnya bebas dari riba, gharar, riswah dan maysir. Secara umum dapat dikatakan bahwa keuangan Islam harus mengikuti kaidah dan aturan dalam fiqh mu'amalah . Persyaratan-persyaratan ini akan mengakibatkan adanya perbedaan
MakalahMEE Masyarakat Ekonomi Eropa dan WHO World Health Organization BAB I PENDAHULUAN A. Makalah ekonomi eropa. 12160283 Wahida Meitryana NIM. Latar Belakang Hubungan internasional merupakan salah satu jawaban bagi persoalan yang sedang dialami oleh suatu negara. Eropa memasuki tahun 2013 dengan pandangan cemas.
Adapuntujuan pembuatan makalah ini yaitu: 1. Untuk mengetahui pengertian konsep masyarakat madani. 2. Untuk mengetahui karakteristik masyarakat madani. 3. Untuk mengetahui peran umat islam dalam mewujudkan masyarakat madani. 4. Untuk mengetahui sistem ekonomi islam dan kesejahteraan umat.
Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. 0% found this document useful 0 votes1 views2 pagesOriginal Titlemakalah tentang Masyarakat Ekonomi Eropa 3Copyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes1 views2 pagesMakalah Tentang Masyarakat Ekonomi EropaOriginal Titlemakalah tentang Masyarakat Ekonomi Eropa 3Jump to Page You are on page 1of 2 You're Reading a Free Preview Page 2 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Oleh Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Muaro Jambi - Masyarakat Ekonomi Eropa MEE atau European Economic Community disebut juga Uni Eropa European Union. MEE dibentuk atas dasar kondisi ekonomi dan politik negara Eropa pasca Perang Dunia II mengalami perpecahan. Kemudian, beberapa negara Eropa menjalin kerja sama ekonomi dan politik untuk meningkatkan kesejahteraan dan perdamaian masyarakat Eropa. Baca juga Dinamika Penduduk EropaLatar belakang MEE Sejak berakhirnya Perang Dunia II, Eropa mengalami kemiskinan dan perpecahan. Usaha untuk mempersatukan Eropa sudah dilakukan. Namun, keberhasilannya bergantung pada dua negara besar, yaitu Prancis dan Jerman Barat. Pada tahun 1950 Menteri Luar Negeri Perancis, Maurice Schuman berkeinginan menyatukan produksi baja dan batu bara Perancis dan Jerman dalam wadah kerja sama yang terbuka untuk negara- negara Eropa lainnya, sekaligus mengurangi kemungkinan terjadinya perang. Keinginan itu terwujud dengan ditandatanganinya perjanjian pendirian Pasar Bersama Batu Bara dan Baja Eropa atau European Coal and Steel Community ECSC oleh enam negara, yaitu Perancis, Jerman Barat Republik Federal Jerman-RFJ, Belanda, Belgia, Luksemburg, dan Italia. Keenam negara tersebut selanjutnya disebut The Six State. Keberhasilan ECSC mendorong negara-negara The Six State membentuk pasar bersama yang mencakup sektor ekonomi. Hasil pertemuan di Messina, Italia, pada tanggal 1 Juni 1955 menunjuk Paul Henry Spaak Menlu Belgia sebagai ketua komite yang harus menyusun laporan tentang kemungkinan kerja sama ke semua bidang ekonomi. Kemudian, Henry Spaak mengusulkan pembentukan Masyarakat Ekonomi Eropa MEE untuk kerja sama ekonomi negara-negara Eropa.
Tentang MEE OLEH WULAN SARI MARYUNI NUR ISLAMIATI KARISMA WAHYU SANTOSO AYFIN XI-RPL 2 SMKN 1 BULUKERTO KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah berkenan memberi petunjuk dan kekuatan kepada penulis sehingga makalah, “tentana masyarakat ekonomi eropa MEE” ini dapat diselesaikan. Makalah ini disusun dan dibuat berdasarkan materi – materi yang ada. Materi – materi bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan siswa dalam belajar masyarakat ekonomi eropaMEE. Serta siswa juga dapat memahami nilai – nilai dasar yang direfleksikan dalam berpikir dan bertindak. Mudah-mudahan dengan mempelajari makalah ini, para siswa akan mampu menghadapi masalah-masalah atau kesulitan-kesulitan yang timbul dalam belajar masyarakat ekonomi eropaMEE. Januari, 2013 Penulis DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penulisan BAB II PEMBAHASAN MEE pembentukan MEE organisasi MEE MEE menjadi UE BAB V PENUTUP BAB I A. Latar Belakang Sejak berakhirnya Perang Dunia II, Eropa mengalami kemiskinan dan perpecahan. Usaha untuk mempersatukan Eropa sudah dilakukan. Namun, keberhasilannya bergantung pada dua negara besar, yaitu Prancis dan Jerman Barat. Pada tahun 1950 Menteri Luar Negeri Prancis, Maurice Schuman berkeinginan menyatukan produksi baja dan batu bara Prancis dan Jerman dalam wadah kerja sama yang terbuka untuk negara-negara Eropa lainnya, sekaligus mengurangi kemungkinan terjadinya perang. Keinginan itu terwujud dengan ditandatanganinya perjanjian pendirian Pasaran Bersama Batu Bara dan Baja Eropa atau European Coal and Steel Community ECSC oleh enam negara, yaitu Prancis, Jerman Barat Republik Federal Jerman-RFJ, Belanda, Belgia, Luksemburg, dan Italia. Keenam negara tersebut selanjutnya disebut The Six State. B. Rumusan Masalah 1. bagaimana terbentuknya MEE ? 2. Apa tujuan pembentukan MEE ? 3. Bagaimana struktur organisasi MEE ? C. Tujuan 1. Menjelaskan bagaimana terbentuknya MEE 2. Menjelaska tujuan pembentukan MEE 3. Mengetahui bagaimana struktur organisasi MEE BAB II PEMBAHASAN Masyarakat Ekonomi Eropa MEE Uni Eropa European Union 1. Terbentuknya MEE Sejak berakhirnya Perang Dunia II, Eropa mengalami kemiskinan dan perpecahan. Usaha untuk mempersatukan Eropa sudah dilakukan. Namun, keberhasilannya bergantung pada dua negara besar, yaitu Prancis dan Jerman Barat. Pada tahun 1950 Menteri Luar Negeri Prancis, Maurice Schuman berkeinginan menyatukan produksi baja dan batu bara Prancis dan Jerman dalam wadah kerja sama yang terbuka untuk negara-negara Eropa lainnya, sekaligus mengurangi kemungkinan terjadinya perang. Keinginan itu terwujud dengan ditandatanganinya perjanjian pendirian Pasaran Bersama Batu Bara dan Baja Eropa atau European Coal and Steel Community ECSC oleh enam negara, yaitu Prancis, Jerman Barat Republik Federal Jerman-RFJ, Belanda, Belgia, Luksemburg, dan Italia. Keenam negara tersebut selanjutnya disebut The Six State. Keberhasilan ECSC mendorong negara-negara The Six State membentuk pasar bersama yang mencakup sektor ekonomi. Hasil pertemuan di Messina, pada tanggal 1 Juni 1955 menunjuk Paul Henry Spaak Menlu Belgia sebagai ketua komite yang harus menyusun laporan tentang kemungkinan kerja sama ke semua bidang ekonomi. Laporan Komite Spaak berisi dua rancangan yang lebih mengintegrasikan Eropa, yaitu 1. membentuk European Economic Community EEC atau Masyarakat Ekonomi Eropa MEE; 2. membentuk European Atomic Energy Community Euratom atau Badan Tenaga Atom Eropa. Rancangan Spaak itu disetujui pada tanggal 25 Maret 1957 di Roma dan kedua perjanjian itu mulai berlaku tanggal 1 Januari 1958. Dengan demikian, terdapat tiga organisasi di Eropa, yaitu ECSC, EEC MEE, dan Euratom EAEC. Pada konferensi di Brussel tanggal 22 Januari 1972, Inggris, Irlandia, dan Denmark bergabung dalam MEE. Pada tahun 1981 Yunani masuk menjadi anggota MEE yang kemudian disusul Spanyol dan Portugal. Dengan demikian keanggotaan MEE sebanyak 12 negara. MEE merupakan organisasi yang terpenting dari ketiga organisasi tersebut. Bukan saja karena meliputi sektor ekonomi, melainkan juga karena pelaksanaannya memerlukan pengaturan bersama yang meliputi industri, keuangan, dan perekonomian. 2. Tujuan Pembentukan Organisasi MEE MEE menegaskan tujuannya, antara lain 1. integrasi Eropa dengan cara menjalin kerja sama ekonomi, memperbaiki taraf hidup, dan memperluas lapangan kerja; 2. memajukan perdagangan dan menjamin adanya persaingan bebas serta keseimbangan perdagangan antarnegara anggota; 3. menghapuskan semua rintangan yang menghambat lajunya perdagangan internasional; 4. meluaskan hubungan dengan negara-negara selain anggota MEE. Untuk mewujudkan tujuannya, MEE membentuk Pasar Bersama Eropa Comman Market , keseragaman tarif, dan kebebasan bergerak dalam hal buruh, barang, serta modal. 3. Struktur Organisasi MEE Organisasi MEE memiliki struktur organisasi sebagai berikut. a Majelis Umum General Assembly atau Dewan Eropa European Parliament Keanggotaan Majelis Umum MEE berjumlah 142 orang yang dipilih oleh parlemen negara anggota. Tugasnya memberikan nasihat dan mengajukan usul kepada Dewan Menteri dan kepada Komisi tentang langkah-langkah kebijakan yang diambil, serta mengawasi pekerjaan Badan Pengurus Harian atau Komisi MEE serta meminta pertanggungjawabannya. b Dewan Menteri The Council Dewan Menteri MEE mempunyai kekuasaan tertinggi untuk merencanakan dan memberikan keputusan kebijakan yang diambil. Keanggotaannya terdiri atas Menteri Luar Negeri negara-negara anggota. Tugasnya menjamin terlaksananya kerja sama ekonomi negara anggota dan mempunyai kekuasaan membuat suatu peraturan organisasi. Ketuanya dipilih secara bergilir menurut abjad negara anggota dan memegang jabatan selama enam tahun. c Badan Pengurus Harian atau Komisi Commision Keanggotaan Badan Pengurus Harian atau Komisi MEE terdiri atas sembilan anggota yang dipilih berdasarkan kemampuannya secara umum dengan masa jabatan empat tahun. Komisi berperan sebagai pemegang kekuasaan eksekutif dan badan pelaksana MEE. Di samping itu komisi juga mengamati dan mengawasi keputusan MEE, memperhatikan saran-saran baru, serta memberikan usul dan kritik kepada sidang MEE dalam segala bidang. Hasil kerjanya dilaporkan setiap tahun kepada Majelis Umum General Assembly. d Mahkamah Peradilan The Court of Justice Keanggotaan Mahkamah Peradilan MEE sebanyak tujuh orang dengan masa jabatan enam tahun yang dipilih atas kesepakatan bersama negara anggota. Fungsinya merupakan peradilan administrasi MEE, peradilan pidana terhadap keanggotaan komisi, dan peradilan antarnegara anggota untuk menyelesaikan perselisihan yang timbul di antara para negara anggota. Peradilan konstitusi berfungsi untuk menyelesaikan konflik perjanjian internasional. Untuk melancarkan aktivitasnya, Masyarakat Ekonomi Eropa membentuk beberapa organisasi baru, yaitu a Parlemen Eropa European Parliament; b Sistem Moneter Eropa European Monetary System; c Unit Uang Eropa European Currency Unit; d Pasar Tunggal Single Market. Menurut perhitungan suara referendum Prancis yang diselenggarakan pada tanggal 20 September 1992 tentang perjanjian Maastrich, menunjukkan bahwa 50,95% pemilih menyatakan setuju. Untuk mendirikan organisasi-organisasi tersebut pada tanggal 7 Februari 1992 di Maastrich, Belanda diadakan pertemuan anggota MEE. Hasil pertemuan itu dituangkan dalam sebuah naskah perjanjian yang disebut The Treaty on European Union TEU atau Perjanjian Penyatuan Eropa yang telah ditandatangani oleh Kepala Negara/Pemerintah di Maastrich, Belanda. Referendum dimaksudkan untuk mendapatkan persetujuan dari 12 negara anggota Masyarakat Eropa, yakni Inggris, Jerman, Prancis, Belanda, Belgia, Luksemburg, Italia, Irlandia, Denmark, Portugal, Spanyol, dan Yunani. 4. Perubahan Masyarakat Ekonomi Eropa MEE menjadi Uni Eropa UE Melalui perjanjian Maastrich, ke–12 negara anggota Masyarakat Eropa dipersatukan dalam mekanisme Kesatuan Eropa, dengan pelaksanaan secara bertahap. The Treaty on European Union mulai dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 1993, setelah diratifikasi oleh semua parlemen anggota masyarakat Eropa. Mulai tahun 1999, Masyarakat Eropa hanya mengenal satu mata uang yang disebut European Currency Unit ECU atau European Union – EU. Beberapa bentuk perjanjian yang pernah dilakukan MEE harus mengalami beberapa kali amandemen. Hal itu berkaitan dengan bertambahnya anggota. Kenggotaan Uni Eropa terbuka bagi semua negara dengan syarat 1. negara tersebut berada di kawasan Benua Eropa; 2. negara tersebut harus menerapkan prinsip-prinsip demokrasi, penegakan hukum, menghormati hak asasi manusia HAM, dan bersedia menjalankan segala peraturan perundang-undangan Eropa. Pada tahun 2004 keanggotaan Uni Eropa berjumlah dua puluh lima negara. Sepuluh negara yang menjadi anggota baru Uni Eropa sebelumnya berada di wilayah Eropa Timur. Negara anggota Uni Eropa yang baru itu adalah Republik Ceko, Estonia, Hongaria, Latvia, Lithuania, Malta, Polandia, Siprus, Republik Slovakia, dan Slovenia. Pada tahun 2007, Bulgaria dan Rumania juga diharapkan bergabung dengan Uni Eropa. Sementara itu, permintaan Turki untuk menjadi anggota Uni Eropa masih ditangguhkan. Hal itu disebabkan Turki belum melaksanakan perubahan reformasi politik dan ekonomi di dalam negerinya. BAB III PENUTUP Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya referensi yang ada hubungannya dengan masyarakat ekonomi eropaMEE kami banyak berharap para pembaca yang budiman mau memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi kami pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya. Read more
Uploaded byAryanti 0% found this document useful 0 votes375 views7 pagesCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes375 views7 pagesMasyarakat Ekonomi EropaUploaded byAryanti Full descriptionJump to Page You are on page 1of 7Search inside document You're Reading a Free Preview Pages 4 to 6 are not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Jakarta Pernahkah terlintas di benak Sobat Medcom, bagaimana kehidupan masyarakat di negara-negara yang terlibat Perang Dunia saat itu? Meski dihadapi berbagai krisis, mereka berhasil mempertahankan kedaulatan negaranya sampai saat ini. Salah satu upaya menghadapi kondisi sulit tersebut adalah dengan membentuk Masyarakat Ekonomi Eropa MEE. Organisasi internasional ini merupakan bentuk kerja sama ekonomi antarnegara di Eropa. Kerja sama itu utamanya diwujudkan melalui perdagangan bebas dan bermitra dengan berbagai sektor industri. Karena hanya melibatkan negara-negara Eropa, MEE tergolong sebagai organisasi regional yang berarti hanya ada di wilayah tertentu. Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini? Lantas, negara mana saja yang masuk ke dalam organisasi ekonomi ini? Dikutip dari Zenius, berikut ulasan lengkap MEE, mulai dari latar belakang, tujuan, hingga negara anggotanya. Latar belakang MEE Pembentukan MEE dilatarbelakangi oleh kekacauan yang timbul akibat Perang Dunia. Kala itu, negara-negara Eropa mengalami kerugian di aspek politik, sosial, hingga ekonomi. Usai Perang Dunia II berakhir pada 1945, dampak pascapeperangan sangat terasa. Mulai dari hancurnya fisik negara, banyaknya korban jiwa berjatuhan, sampai keadaan ekonomi tak bisa berjalan dengan baik. Akibatnya, negara-negara di Eropa mulai berpikir untuk memperbaiki kekacauan tersebut. Namun, hubungan antarnegara kala itu renggang karena terbentuknya kubu-kubu semasa perang. Masyarakat Eropa sadar keretakan hubungan tersebut tidak akan membawa dampak baik bagi negaranya. Alhasil, terbentuklah MEE pada 1957 di Roma, Italia sebagai wadah persatuan negara-negara Benua Biru. Perkembangan MEE MEE tidak serta-merta terbentuk begitu saja. Cikal bakal organisasi ini baru terwujud usai Jerman Barat dan Prancis bekerja sama secara ekonomi, terutama dalam industri baja dan besi. Melihat kerja sama yang dijalin Jerman Barat dan Prancis, akhirnya Belanda, Belgia, Italia, dan Luksemburg juga tertarik untuk bermitra. Mereka lantas menamakan kerja sama tersebut sebagai The Six States. Seiring berjalannya waktu, negara-negara itu berpikir kalau kerja sama yang dilakukan bisa dikembangkan lebih luas. Tak hanya terbatas di bidang industri, kerja sama dilebarkan ke sektor ekonomi. Kemudian, seorang tokoh politikus, diplomat, dan negarawan Sosialis-Belgia, Paul-Henri Spaak memprakarsai ide kerja sama. Sehingga, terbentuklah MEE melalui perjanjian Roma. Pada tahun awal pembentukannya, organisasi ini berfokus di bidang ekonomi yang meliputi perdagangan dan industri. Namun, MEE berganti nama menjadi Uni Eropa pada 1994. Perubahan nama ini dilakukan untuk memperluas kerja sama. Bahkan, menambahkan kerja sama politik. Tujuan MEE Pada dasarnya, terdapat empat tujuan yang ingin dicapai MEE. Tujuan pertama, jelas untuk menciptakan kerja sama dalam bidang ekonomi. Negara-negara Eropa semasa Perang Dunia merasakan dampak yang cukup merugikan dalam berbagai aspek, salah satunya ekonomi. Kerja sama ini ditujukan untuk membantu mengembalikan keseimbangan ekonomi di negara tersebut. Tujuan kedua ialah meningkatkan perdagangan bebas. Hal ini berarti negara-negara yang bekerja sama bisa melakukan kegiatan impor, ekspor, dan bea cukai. Dengan adanya perjanjian untuk melakukan perdagangan bebas, hambatan ekonomi yang sedang dialami bisa diatasi dengan lebih lancar. Mengingat, negara-negara ini berada dalam satu organisasi yang sama. Masih seputar ekonomi, tujuan selanjutnya adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi negara-negara di Eropa pascaperang seolah berhenti. Sadar akan hal tersebut, mereka pun setuju menjalin kerja sama satu sama lain. Sebab, jika tidak, kondisi ekonomi akan semakin kacau. Tujuan terakhir dari MEE, yakni meningkatkan solidaritas negara-negara Eropa. Dengan adanya kerja sama yang saling menguntungkan, solidaritas tentu juga akan meningkat. Apalagi, kerja sama yang dilakukan juga dikuatkan dengan berbagai perjanjian. Sehingga, ada rasa saling percaya dan saling mendukung untuk menjaga solidaritas tersebut tetap berjalan. Anggota MEE Pada masa awal terbentuknya MEE di 1957, hanya delapan negara yang tergabung dalam organisasi tersebut. Negara tersebut ialah Denmark, Inggris, Prancis, Italia, Spanyol, Belanda, Jerman, dan Portugal. Ketika MEE bertransformasi menjadi Uni Eropa, semakin banyak negara yang bergabung dengan organisasi ini. Total anggota Uni Eropa saat ini mencapai 27 negara. Meski semakin bertambah, Inggris yang merupakan anggota awal MEE justru memutuskan untuk meninggalkan organisasi tersebut. Hal ini dikarenakan Inggris ingin menjadi negara yang lebih demokratis dan mendapat kebebasan bernegosiasi dengan negara dunia ketiga. Seperti organisasi pada umumnya, MEE memiliki struktur organisasi yang terbagi menjadi empat. Yaitu The Council of the European Union Dewan Uni Eropa, The European Commission Komisi Eropa, The European Court of Justice Pengadilan Eropa, serta The European Parliament Parlemen Eropa. Demikianlah pembahasan mengenai MEE yang bertranformasi menjadi Uni Eropa. Ini merupakan salah satu materi pelajaran sejarah kelas 12 dalam pembahasan Organisasi Ekonomi Regional and Global. Nurisma Rahmatika Baca Mengenal Bank Sentral Tujuan, Tugas, dan Kewenanangnya
makalah masyarakat ekonomi eropa