Allahta'ala berfirman yang artinya, " Dan setelah datang kepada mereka seorang Rasul dari sisi Allah yang membenarka n apa (kitab) yang ada pada mereka, sebahagian dari orang-oran g yang diberi kitab (Taurat) melemparka n kitab Allah ke belakang (punggung) nya, seolah-ola h mereka tidak mengetahui (bahwa itu adalah kitab Allah).
Dalamagama Islam kita mengenal rukun iman. Salah satunya yaitu beriman kepada hari akhir atau kiamat. Iman kepada hari akhir merupakan sesuatu yang wajib kita Imani sebagai umat Muslim, walaupun kita tidak mengetahui kapan datangnya hari akhir tetapi di Al-Qur'an sudah dituliskan dan mewajibkan seluruh umat muslim untuk mengimaninya.
Jadi iman kepada kitab-kitab Allah SWT adalah mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT. telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada rasul yang berisi wahyu untuk disampaikan dan diajarkan kepada umat manusia. Firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 2 : ذَلِكَ الْكِتَبُ لاَرَيْبَ فِيْهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَ.
MakalahBeriman kepada Kitab-kitab Allah AWT 1 fDASAR TEORI Iman kepada kitab yang Allah yang di turunkan merupakan salah satu ushul (landasan) iman dan merupakan rukun iman yang KE-3. Iman yang dimaksud adalah pembenaran yang disertai keyakinan bahwa kitab-kitab Allah benar.
Berimankepada wujudnya Allah Wujud Allah telah dibuktikan oleh fitrah, akal, syara', dan indra. 1. Bukti fitrah tentang wujud Allah adalah bahwa iman kepada sang Pencipta merupakan fitrah setiap makhluk, tanpa terlebih dahulu berpikir atau belajar. Bukti syara' tentang wujud Allah SWT bahwa seluruh kitab samawi ( yang diturunkan dari
Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng. Makalah PENYAMPAIAN MATERI RUKUN IMAN KEPADA AL-QUR’AN PADA SISWA KELAS 6 SD Disusun oleh Muhammad Musthofa Imtikhan NIM. G000140108 JURUSAN TARBIYAH FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSTAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam PAI adalah salah satu materi yang penting dalam pendidikan. Urgensi diwajibkannya pendidikan agama merupakan bentuk kesadaran bersama guna mencapai kualitas hidup yang utuh. PAI merupakan salah satu bidang studi yang diajarkan di SD yang mempunyai andil besar dalam mewujudkan tujuan pendidikan Nasional. Salah satu materi yang wajib diajarkan dalam mata pelajaran PAI adalah mengenai iman kepada kitab Allah. Kitab-kitab Allah yang wajib diketahui itu ada empat, yaitu Zabur, Taurot, Injil, dan Al-Qur’an. Dan diantara keempat kitab-kitab tersebut Al-Qur’an yang wajib diimani dan diamalkan isinya, karena AlQur’an sebagai kitab penyempurna kitab-kitab sebelumnya. Karena pentingnya Al-Qur’an untuk diimani maka maeri juga cukup penting untuk diajarkan kepada siswa. Karakter siswa SD kelas 6 dapat menerima materi ini, oleh karena itu materi ini diajarkan pada siswa kelas 6. Mengingat pentingnya materi ini, sekolah maupun pihak- pihak yang berkaitan dengan masalah pendidikan telah melakukan berbagai pendidikan. usaha pembaharuan Diantaranya melalui untuk meningkatkan mutu seminar, loka karya, penyempurnaan kurikulum, pelatihan-pelatihan, baik guru maupun tenaga pendidikan lain mengenai metode pembelajaran maupun materi pelajaran. Namun pada kenyataanya menunjukkan bahwa pengajaran PendidikanAgama Islam PAI di SD dan tingkat sederajat masih menemui banyak permasalahan. Permasalahan itu berakibat pada rendahnya tingkat prestasi belajar peserta didik, yang disebabkan oleh banyaknya guru yang kurang menguasai bahan ajar, atau tidak sesuainya metode pembelajaran yang digunakan oleh guru. Bukan berarti usaha pembaharuannya yang telah dilakukan tersebut gagal sama sekali, namun perlu ditingkatkan lagi dan dicari alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah pembelajaran yang tepat. dengan cara guru memilih metode BAB II MATERI PEMBELAJARAN A. PENGERTIAN IMAN KEPADA AL-QUR’AN Al-Qur’ānmenurut ejaan KBBI Alquran, ARAB القرآنadalah kitab suci agama Islam. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, melalui perantaraan Malaikat Jibril. Dan sebagai wahyu pertama yang diterima oleh Rasulullah SAW adalah sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-'Alaq ayat 1-5. Ditinjau dari segi kebahasaan, Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang berarti "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulangulang". Kata Al-Qur’an adalah bentuk kata benda masdar dari kata kerja qara'a yang artinya membaca. Konsep pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur'an sendiri yakni pada ayat 17 dan 18 Surah Al-Qiyamah yang artinya“Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an di dalam dadamu dan menetapkan bacaannya pada lidahmu itu adalah tanggungan Kami. Karena itu, jika Kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti {amalkan} bacaannya”. Dr. Subhi Al Salih mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut “Kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir, membacanya termasuk ibadah” Adapun Muhammad Ali ash-Shabuni mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut "Al-Qur'an adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat AnNas" Menurut Bahasa iman artinya Percaya, Sedangkan menurut arti sebenarnya iman adalah mempercayai dengan sepenuh hati akan apa yang kita imani tanpa Al-Qur’an ada keraguan berasal dari sedikitpun bahasa di qa-ra-aa yangartinya “Bacaan”.Kata Al-qur’an berbentuk masdhar dengan arti isim yaitu ma’ful yaitu “maqru”yang dibaca. Jadi arti dari Iman Kepada Kitab Suci Al-Qur'an adalah kita harus mempercayai akan kebenaran semua ayat-ayat yang ada dalam Kitab Suci Al-Qur'an tanpa ada keraguan terhadap kandungan ayat tersebut, meskipun hanya satu ayat. Maka dari itu apabila kita masih ragu terhadap kandungan ayat-ayat Al-Qur'an meskipun hanya satu ayat saja, maka dipastikan iman kita belum sempurna atau masih di katakan belum sah. Kalau iman kita belum sah betul maka, secara otomatis segala amaliah kita baik itu duniawi maupun ukhrawi akan sia-sia belaka. Fenomena yang terjadi sekarang adalah, terkadang ada tutur kata dari kita yang mencerminkan adanya keraguan terhadapa Ayat Suci Al-Qur'an baik itu secara sadar ataupun secara tidak sadar. dan fenomena ini sudah sangat sering terjadi. 2 masalah yang sering terjadi dengan ucapan kita yang secara tidak sadar merupakan suatu cerminan ada rasa ragu-ragu dalam iman kita terhadap Ayat Al-Qur'an. B. KARAKTERISTIK AL-QUR’AN. 1. Diturunkan bukan untuk menyusahkan manusia. 2. Bacaan yang teramat mulia dan terpelihara. 3. Tidak seorangpun yang dapat menandingi keindahan dan keagungan Al-Qur’an. 4. tersusun secara terperinci dan rapi. 5. Mudah dipahami dan diambil pelajaran . Dr. Yusuf Qaradhawi memaparkan beberapa karakteristik AlQuran dalam kitabnya ” Kaifa Nata’amal ma’al al-Quran“, Bagaimana berinteraksi dengan Al-Quran, secara singkatnya sebagai berikut 1. Al-Quran adalah Kitab Ilahi Al-Quran berasal dari Allah SWT, baik secara lafal maupun makna. Diwahyukan oleh Allah SWT kepada Rasul dan Nabi-Nya; Muhammad saw melalui wahyu al-jaliy’ wahyu yang jelas. Yaitu dengan turunnya malaikat utusan Allah, Jibril untuk menyampaikan wahyu kepada Rasulullah SAW yang manusia, bukan melalui jalan wahyu yang lain ; seperti ilham, pemberian inspirasi dalam jiwa, mimpi yang benar atau cara lainnya. د خ كريم ر خ ح ب ت ب ن خ ن ل خد د ن بأ ن الر ك بختتا ب صل خ ن ه ثد م ت آخيتات د د م ن حك ب خ م فد ص م ن خببريرر Artinya Alif laam raa, Inilah suatu Kitab yang ayat-ayatNya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci yang diturunkan dari sisi Allah yang Maha Bijaksana lagi Maha tahu Huud 1 2. Al-Quran adalah Kitab Suci yang terpelihara Diantara karakteristik Al-Quran yang lainnya adalah ia merupakan kitab suci yang terpelihara keasliannya. Dan Allah SWT sendiri yang menjamin pemeliharaannya, serta tidak membebankan hal itu pada seorang pun. Tidak seperti yang dilakukan pada kitabkitab suci selainnya, yang hanya dipelihara oleh umat yang menerimanya. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT ف د ب الل مهب ظاوا ب ح ب ست د ن متا ا ن بب خ ن ك بختتا ب م ن …. disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah … Al-Maidah 44 Adapun makna dipeliharanya al-Quran adalah Allah SWT memeliharanya dari pemalsuan dan perubahaan terhadap teksteksnya, seperti yang terjadi terhadap Taurat, Injil, dan sebelumnya. 3. Al-Quran adalah Kitab suci yang menjadi Mukjizat Diantara karakteristik Al-Quran adalah kemukjizatannya. Ia adalah mukjizat terbesar yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW sehingga bangsa arab hanya menyebut-nyebut mukjizat itu saja, tidak yang lainnya, meskipun dari beliau terjadi mukjizat yang lain yang tidak terhitung jumlahnya. 4. Al-Quran adalah Kitab Suci yang menjadi Penjelas dan dimudahkan Pemahamannya Al-Quran adalah kitab yang memberi penjelasan dan mudah dipahami. Tidak seperti kitab filsafat, yang cenderung untuk menggunakan simbol-simbol dan penjelasan yang sulit, tidak pula seperti kitab sastra yang menggunakan perlambang-perlambang, yang berlebihan dalam menyembunyikan substansi, sehingga sulit dipahami akal. Allah SWT menurunkan Al-Quran agar makna-maknanya dapat ditangkap, hukum-hukumnya dapat dimengerti, rahasia-rahasianya dapat dipahami, serta ayat-ayatnya dapat ditadabburi. Oleh karena itu Allah SWT menurunkan Al- Quran dengan jelas dan memberi penjelasan, tidak samar dan sulit dipahami. Sebagaimana firman Allah SWT ن بللذ صك نرب فخهخ ن سنرخنتا ال ن د ل ب قنرآ خ خ وخل خقخد ن ي خ م ن د م ن مد مك برر Artinya Dan Sesungguhnya Telah kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran? AlQomar 17 5. Al-Quran adalah Kitab Suci yang Lengkap Al-Quran adalah kitab agama yang menyeluruh, pokok agama dan ruh wujud islam. Darinya disimpulkan konsep akidah Islam, tatacara ibadah, tuntutan akhlak, juga pokok-pokok legislasi dan hukum. Allah SWT berfirman وخن خمزل نخنتا ع خل خري ن خ ب ت بب نخريتاننتا ل بك د ص ل خ يرء ك ال نك بختتا خ ش ن Artinya ..dan kami turunkan kepadamu Al Kitab Al Quran untuk menjelaskan segala sesuatu An-Nahl 89 6. Al-Quran adalah Kitab Suci Seluruh Zaman Makna Al-Quran sebagai kitab keseluruhan zaman adalah ia merupakan kitab yang abadi, bukan kitab bagi suatu masa tertentu, yang kemudian habis masa berlakunya. Maksudnya, hukum-hukum Al-Quran, perintah dan larangannya, tidak berlaku secara temporer dengan suatu kurun waktu tertentu, kemudian habis masanya. 7. Al-Quran adalah Kitab suci bagi Seluruh Umat Manusia Al-Quran bukanlah kitab yang hanya ditujukan pada suatu bangsa, sementara tidak kepada bangsa yang lain, tidak juga untuk hanya satu warna kulit manusia, atau suatu wilayah tertentu. Tidak juga hanya bagi kalangan yang rasional, dan tidak menyentuh mereka yang emosional dan berdasarkan juga hanya bagi rohaniawan, sementara tidak menyentuh mereka yang materialis. Al-Quran adalah kitab bagi seluruh golongan manusia. Allah SWT berfirman ن ن هداوخ إ بمل ذ بك نبر ل بل نخعتال خ ب إب ن مري خ Artinya Al-Quran itu tiada lain hanyalah peringatan bagi alam semesta At-Takwir 27 Demikian beberapa karakteristik Al-Quran, untuk penjelasan yang lebih lengkap dan menyeluruh, rujuk kembali kitab Qardhawi yang disebutkan di atas Di antara karakteristik Al-Quran ia adalah Kitab suci yang dimudahkan untuk dihapal dan diulang-ulang dan ia juga mudah untuk diingat dan dipahami. “Dan sesungguhnya telah kami mudahkan Al Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran” Al-Qamar17 Lafazh-lafazh Al-Quran, redaksi-redaksinya, dan ayat- ayatnya mengandung keindahan, kenikmatan, dan kemudahan sehingga mudah untuk dihapalkan, menyimpannya dalam hati, dan menjadikan hatinya sebagai tempat Al-Quran. Kita mendapat ribuan umat muslim yang menghapal Al-Quran dan mayoritas dari mereka adalah anak-anak yang menginjak balig. Dalam usia yang masih anak-anak itu, mereka tidak mengetahui nilai kitab suci tersebut, juga ia suci apa tidak namun tetap saja Al-Quran dihapal oleh mereka. Apabila kita perhatikan umat-umat beragama selain agama islam, kita tidak akan mendapatkan tidak seorang pun yang hapal isinya, tidak setengahnya, atau seperempatnya, dari kalangan orang-orang beriman dengan kitab suci tersebut hingga para rahib, pendeta, bahkan sampai tingkat yang tertinggi. Sementara Al-Quran, kita akan banyak mendapati orangorang non arab yang hapalanya amat bagus bahkan ada orang non muslim yang punya hapalan yang bagus juga. Ambil contoh pemimpin politik Koptik Mesir yang terkenal, Makram Ubeid, beliau begitu banyak hapalan Al-Qurannya dan sangat licah mengutip AlQuran dalam pidato-pidatonya. Contoh lain Dr. Snoeck Hurgronje,dia merupakan mata-mata Pemerintah Belanda semasa Kolonialisme di Indonesia. Menurut sejarah dia ke Aceh menyamar sebagai ulama dari Turki dan sangat fasih apabila menyangkut bahasa Arab dan masalah agama, konon dia belajar langsung ke Makkah. Apa mau dikata memang Al-Quran dapat keluar dari mulut manisnya namun hatinya tetaplah bukan seorang muslim. C. FUNGSI AL-QUR’AN 1. Pengganti kedudukan kitab suci sebelumnya yang pernah diturunkan Allah SWT 2. Tuntunan serta hukum untuk menempuh kehidupan. Sumber pokok ajaran AL-Qur’an sebagai sumber ajaran islam sudah diyakini dan diakui kebenarannya oleh segenap hukum ajarannya meliputi persoalan kemanusiaan secara umum seperti hukum, ibadah, ekonomi, politik, social, budaya ,pendidikan ,ilmu pengethuan dan seni. 3. Menjelaskan masalah-masalah yang pernah diperselisihkan oleh umat terdahulu 4. Peringatan dan pelajaran bagi AL-Qur’an banyak diterangkan tentang kisah para nabi dan umat terdahulu,baik umat yang taat melaksanakan perintah Allah maupun yang mereka yang menentang dan mengingkari ajaran kita,umat uyang akan datang kemudian rentu harus pandai mengambil hikmah dan pelajaran dari kisah-kisah yang diterangkan dalam Al-Qur’an. 5. Sebagai Obat Dan Kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Alquran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”. AlIsra' 17 82. D. AKHLAK TERHADAP AL-QUR’AN 1. Bersuci dari hadast besar da hadast kecil. 2. Membaca ta’awudz sebelum membaca Al-qur’an. 3. Membaca Al-qur’an secara tahtil. 4. 5. 6. 7. Lapang dada menerima Al-qur’an. Mendengarkan baik-baik pembacaan al-qur’an. Bergetar hati dan bertambah imannya. Tidak menafikkan ayat Allah dalam Al-qur’an. E. KANDUNGAN INTI SARI AL-QUR’AN Al-Quran adalah kitab suci agama islam untuk seluruh umat muslim di seluruh dunia dari awal diturunkan hingga waktu penghabisan spesies manusia di dunia baik di bumi maupun di luar angkasa akibat kiamat besar. Di dalam surat-surat dan ayat-ayat alquran terkandungkandungan yang secara garis besar dapat kita bagi menjadi beberapa hal pokok atau hal utama beserta pengertian atau arti definisi dari masing-masing kandungan inti sarinya, yaitu sebagaimana berikut ini 1. Aqidah/Akidah Aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan yang pasti wajib dimiliki oleh setiap orang di dunia. Alquran mengajarkan akidah tauhid kepada kita yaitu menanamkan keyakinan terhadap Allah SWT yang satu yang tidak pernah tidur dan tidak beranak-pinak. Percaya kepada Allah SWT adalah salah satu butir rukun iman yang pertama. Orang yang tidak percaya terhadap rukun iman disebut sebagai orang-orang kafir. Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik akhlak yang terpuji atau akhlakul karimah maupun yang tercela atau akhlakul madzmumah. Allah SWT mengutus Nabi Muhammd SAW tidak lain dan tidak bukan adalah untuk memperbaiki akhlaq. Setiap manusia harus mengikuti apa yang diperintahkanNya dan menjauhi laranganNya. 2. Ibadah Ibadah adalah taat, tunduk, ikut atau nurut dari segi bahasa. Dari pengertian "fuqaha" ibadah adalah segala bentuk ketaatan yang dijalankan atau dkerjakan untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT. Bentuk ibadah dasar dalam ajaran agama islam yakni seperti yang tercantum dalam lima butir rukum islam. Mengucapkan dua kalimah syahadat, sholat lima waktu, membayar zakat, puasa di bulan suci ramadhan dan beribadah pergi haji bagi yang telah mampu menjalankannya. 3. Hukum-Hukum Hukum yang ada di Al-quran adalah memberi suruhan atau perintah kepada orang yang beriman untuk mengadili dan memberikan penjatuhan hukuman hukum pada sesama manusia yang terbukti bersalah. Hukum dalam islam berdasarkan Alqur'an ada beberapa jenis atau macam seperti jinayat, mu'amalat, munakahat, faraidh dan jihad. 4. Peringatan / Tadzkir Tadzkir atau peringatan adalah sesuatu yang memberi peringatan kepada manusia akan ancaman Allah SWT berupa siksa neraka atau waa'id. Tadzkir juga bisa berupa kabar gembira bagi orang-orang yang beriman kepadaNya dengan balasan berupa nikmat surga jannah atau waa'ad. Di samping itu ada pula gambaran yang menyenangkan di dalam alquran atau disebut juga targhib dan kebalikannya gambarang yang menakutkan dengan istilah lainnya tarhib. 5. Sejarah-Sejarah atau Kisah-Kisah Sejarah atau kisah adalah cerita mengenai orang-orang yang terdahulu baik yang mendapatkan kejayaan akibat taat kepada Allah SWT serta ada juga yang mengalami kebinasaan akibat tidak taat atau ingkar terhadap Allah SWT. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari sebaiknya kita mengambil pelajaran yang baik-baik dari sejarah masa lalu atau dengan istilah lain ikibar. 6. Dorongan Untuk Berpikir Di dalam al-qur'an banyak ayat-ayat yang mengulas suatu bahasan yang memerlukan pemikiran menusia untuk mendapatkan manfaat dan juga membuktikan kebenarannya, terutama mengenai alam semesta. Banyak sekali rincian yang dikemukakan Al-Quran berkaitan dengan perlakuan terhadap sesama manusia. Petunjuk mengenai hal ini bukan hanya dalam bentuk larangan melakukan hal-hal negatif seperti membunuh, menyakiti badan, atau mengambil harta tanpa alasan yang benar, melainkan juga sampai kepada menyakiti hati dengan jalan menceritakan aib seseorang di belakangnya, tidak peduli aib itu benar atau salah, walaupun sambil memberikan materi kepada yang disakiti hatinya itu. F. KONSEKUENSI BERIMAN KEPADA AL-QUR’AN Pengakuan bahwa kita beriman dan bermakmum kepada AlQur’an tentunya memiliki konsekuensi tertentu, diantaranya 1. hidup bersama Al-Qur’an dan beribadah kepada Allah dengan membaca dan menghafalnya Dibandingkan bacaan dan aktifitas lainnya, Al-Qur’an bagi seorang mukmin haruslah menjadi sahabat setia yang menemaninya baik dalam keadaan sendiri maupun di tengah keramaian. Seorang mukmin dalam hatinya merasakan bahwa Allah Swt. secara Qur’ pribadi ta’ala sedang selalu berbicara mengawasi dengannya dan lewat memantau Al- kondisi manusia ciptaannya. Manusia adalah ciptaan Allah yang paling mulia sehingga tak pernah dibiarkannya sia-sia dalam ketidakpastian. Dengan perantara Rasul, utusan Allah yang dibekali dengan kitab suci, umat manusia dapat menerima petunjuk Allah atas setiap persoalan yang menimpanya. Allah ta’ala berfirman "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu Muhammad dengan mukjizatnya dan telah kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang Al Quran," QS An-Nisa'; 174. "Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada agama-Nya niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya surga dan limpahan karunia-Nya, dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus untuk sampai kepada-Nya," QS An-Nisa'; 175. Hidup bersama Al-Qur’an akan membuka jendela hati, dan menajamkan memberikan kesegaran intuisi, rohani. Mengapa? Karena pada saat kita akrab dengan Al-Qur’an itu berarti kita sedang terhimpun hidup dalam bersanding kitab-Nya dengan dan cahaya sanggup rabbani menerangi yang setiap persoalan yang dihadapi jika kita mentadaburinya dengan baik. 2. Mendidik jiwa kita dengan tuntunan Al-Qur’an. Karena Al-Qur’an adalah manual pendidikan Islami yang integral dan sanggup mengentaskan umat ini menjadi yang terbaik. Minimal, hasil pendidikan Al-Qur’an terhadap jiwa-jiwa manusia itu telah terbukti dan teraplikasikan dengan baik pada era generasi muslim terbaik salafus saleh.Di dalam Al-Qur’an, Allah ta’ala telah menjanjikan kaum Muslimin kemenangan yang gemilang justru pada saat mereka masih minoritas, lemah, dan belum merengkuh kekuasaan dunia. Ayat-ayat yang turun pada periode Makkiyah dan Madaniyah merekam janji-janji Allah yang telah terealisasi itu, diantaranya QS An-Nur; 53, Ar-Rum; 46, An-Nisa’; 140, Al-Munafiqun; 8, dan Ali Imran; janji kemenangan yang gemilang itu, menurut Syekh Rasyid Ridha, tak lain disebabkan kaum Muslimin saat itu konsisten menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber petunjuk atsaran lil ihtida’ bil-Qur’an. Keunggulan Al-Qur’an dalam aspek pendidikan jiwa manusia dapat dilihat pada penekanan segi akidah yang kokoh dan terejawantahkan dalam amaliah yang nyata dan membentuk hati dan perilaku yang bersih. Akidah dalam Al-Qur’an bukanlah sebatas formalitas dan lips service pengakuan bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Utusan Allah! Namun Al-Qur’an selalu mengaitkannya dengan amaliah nyata "Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran," QS Ar-Ro’du; 19. "yaitu orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian," QS Ar-Ro’du; 20. " Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk," QS Ar-Ro’du; 21. "Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan salat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan yang baik," QS Ar-Ro’du; 22. Dari rangkaian ayat di atas, kita memetik hikmah bahwa komitmen terhadap janji, menjaga tali silaturahim, sikap sabar menerima cobaan hidup, salat dan rajin berinfak adalah sebagian aplikasi turunan dari akidah yang kokoh menghujam dalam qalbu. 3. Mentransformasi kehidupan kita selaku umat kepada orientasi islami dalam semua aspek kehidupan. Perilaku individu setiap kita harus sesuai dengan inspirasi AlQur’an. Hidup jujur, berintegritas, bersih badan, suci jiwa dan jauh dari dosa dan kezaliman seperti yang Allah ta’ala inginkan Katakanlah, "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapak, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah membunuhnya melainkan dengan sesuatu sebab yang benar". demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahaminya. QS Al-An'am; 151. "Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Lami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya. dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabatmu, dan penuhilah janji Allah. yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat," QS Al-An'am; 152. BAB II TEORI PEMBELAJARAN A. TEORI PEAGET 1. Sensori Motor 0-2th Tahap ini ditandai oleh seorang individu berinteraksi dengan lingkungannya melalui alat indera dan gerakan. 2. Praoperasional 2-7th Tahap ini juga disebut dengan tahap intuitif di mana terjadinya perkembangan fungsi, simbol, bahasa, pemecahan masalah yang bersifat fisik. 3. Operasi Konkret 7-11th Proses berfikir anak harus konkret, belum bisa berfikir abstrak. Dengan demikian pada masa ini dalam menyelesaikan masalah, anak menggunakan logika-logika yang bersifat konkret atau bersifat fisik. 4. Operasi Formal 11+ Proses berfikir anak sudah mulai abstrak, penalaran yang kompeks sudah mulai digunakan dan sudah dapat menguji satu hipotesis dalam mentalnya Sutirna, 2013 28. B. TEORI JAMES W. FOWLER Kepercayaan sintetis konfensional timbul pada masa adolesen 12th – 20 th. Di sekitar umur 12 th, remaja biasanya mengalami suatu perubahan yang radikal dalam caranya memberi arti Agus, 1995 32. Yang perlu ialah mengintegrasikan segala gambaran diri yang begitu berbeda supaya menjadi satu identitas diri yang koheren. Maka tugas paling pokok pada masa ini adalah upaya menciptakan sintesis identitas Agus, 1995 33. Boleh dikatakan bahwa upaya menciptakan dengan operasioperasi formal kerangka arti dan makna baru sintesis ini menyebabkan remaja sangat tertarik kepada ideologi dan agama. Remaja berjuang membentuk suatu sintesis dari beberapa keyankinan dan nilai religius yang dapat membentuk proses pembentukan identitas diri. Pola kepercayaan ini disebut Fowler dengan konvensional. BAB IV METODE MENGAJAR A. METODE NABI MUHAMMAD SAW “Dari Abi Umar bin Khatab, berkata ketika kami bersama Rasulullah SAW. di suatu hari, tiba-tiba datanglah seorang lelaki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut hitam legam. Tidak tampak padanya seorangpun diantara duduk tanda-tanda kami yang perjalanan jauh mengenalnya. dan tidak Kemudian dia dihadapan Nabi dengan menempelkan kedua lututnya pada lutut Rasulullah SAW. seraya berkata Ya Muhammad beritahukan aku tentang Islam!’ maka Rasulullah engkau bersaksi bahwa tidak selain Allah, engkau ramadhan, SAW. bersabda Islam ada Ilah yang berhak adalah disembah dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan dan pergi sholah, menunaikan haji jika zakat, mampu. Kemudian berpuasa orang itu berkata, Anda benar.’ Kami semua heran, dia yang bertanya, dia pula yang membenarkannya. Kemudian dia bertanya lagi, beritahukan aku tentang Iman!’ Lalu beliau bersabda, Engkau beriman kepada rasul-rasul-Nya, Allah, dan hari malaikat-malaikat-Nya, akhir serta engkau kitab-kitabNya, beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk. Kemudian dia berkata, Anda benar.” H. R Muslim Di dalam hadits ini di contohkan bahwa ada seorang laki-laki yang secara tiba-tiba datang kepada Nabi yang sedang duduk bersama para sahabatnya. Dan bertanya pada nabi tentang islam,dan iman, kemudian Nabi menjawabnya. Maka metode tanya jawab di dalam hadits ini dapat dicontoh sebagai metode dalam pembelajaran untuk kelas VI SD yang mana anak pada usia tersebut memiliki rasa keingin tahuan yang tinggi. B. Metode Luqman Nasihat 12. dan Sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, Yaitu "Bersyukurlah kepada Allah. dan Barangsiapa yang bersyukur kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan Barangsiapa yang tidak bersyukur, Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". 13. dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar". 14. dan Kami perintahkan kepada manusia berbuat baik kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun[1180]. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. 15. dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. 16. Luqman berkata "Hai anakku, Sesungguhnya jika ada sesuatu perbuatan seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya membalasinya. Sesungguhnya Allah Maha Halus[1181] lagi Maha mengetahui. 17. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah manusia mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan oleh Allah. 18. dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. 19. dan sederhanalah kamu dalam berjalan[1182] dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai. Penanaman akidah yang dilakukan Luqman yakni pemberian hikmah dan anjuran bersyukur syukur serta larangan berbuat syirik kepada Allah Swt, berbakti kepada kedua orang tua merupakan dasar pendidikan yang harus dilaksanakan sejak dini. Menurut Abdullah Nashih `Ulwân dalam kitab Tarbiyyah alAulâd fi al-Islammengatakan bahwa mendidik dengan nasehat memberikan bekas dalam keimanan peserta didik, serta memberikan persiapan bagi dia untuk dapat hidup dengan mandiri, dan di masyarakat dengan akhlak yang baik. Akan tetapi dalam pendidikan, nasehat saja tidaklah cukup apabila tidak dibarengi dengan keteladanan atau uswah hasanah. Sebagaimana nasehat itu tidak akan membekas ketika pada diri anak tidak ada sikap yang bersih, hati yang terbuka dan akal yang siap menampung nasehat tersebut. Dalam memberikan nasehat kepada anak, Alquran menurut Abdullah Nashih `Ulwân memberikan berbagai macam cara yaitu antara lain 1 Menasehati dengan kata-kata yang menyenangkan 2 Menasehati dengan kata-kata yang mengundang pelajaran 3 Memberikannasehat dengan wasiat Pelajaran yang diberikan Luqman kepada anaknya dalam surat Luqman ini merupakan sebuah cara yang dilakukan dengan memberikan nasehat kepada anaknya. Hal ini seperti yang diungkap oleh Abdullah Nashih `Ulwan di atas,Luqman memberikan nasehat kepada anaknya dengan katakata yang menyenangkan, dengan kata-kata yang mengandung banyak pelajaran, serta mengandung banyak wasiat. Dalam surat ٠menasehatinya, di Luqman mana ayat kata ke-13, dengan terdapat jelas kata ظؼ menunjukkan bahwa Luqman mengajarkan anaknya dengan metode nasehat. Selain itu dalam ayat ke-16, yakni dari kata juga ٠ جwahai anakku menunjukkan bahwa Luqman memberikan pelajaran kepada anaknya dengan nasehat, yakni dengan kata-kata yang menyenangkan seperti yang diungkapkan oleh Abdullah Nashih `Ulwân di atas. Selanjutnya, apabila di amati secara mendalam nasehat yang diajarkan Luqman merupakan nasehat yang mempunyai arti sebagai wasiat dan memberikan berbagai macam pelajaran berharga bagi anaknya yaitu antara lain a Adanya perintah untuk bersyukur kepada Allah Swt atas nikmat yang telah diberikanNya. b Agar menyembah Allah Swt dan tidak melakukan syirik kepadaNya. c Agar berbakti kepada orang tua di dunia ini, akan tetapi jika mereka menganjurkan unutk melakukan hal yang dilarang Allah Swt agar tidak dituruti. d Pelajaran bahwa setiap kebaikan dan keburukan yang dilakukan oleh manusia, pasti akan ada balasannya oleh Allah Swt. e Agae selalu mengerjakan shalat serta untuk selalu berbuat amar ma`ruf dan nahi munkar. f Pelajaran agar tidak sombong dan angkuh dalam kehidupan. g Pelajaran agar sopan dalam berjalan dan berbicara. Dari pelajaran-pelajaran berharga di atas yang diajarkan oleh Luqman kepada anaknya dalam surat Luqman ini sangat baik untuk dijadikan rujukan bagi para orang tua dan pendidik. Dengan merujuk kepada cara Luqman dalam mendidik anaknya berisi yaitu banyak dengan memberikan macam nasehat pelajaran kepada yang anaknya. baik dan Hendaknya kepada para orang tua dan pendidik mengajarkan kepada anak dan peserta didiknya dengan nasehat-nasehat yang berupa kata-kata yang baik dan mengandung berbagai macam pelajaran yang berguna bagi kehidupan anak dan peserta didik di masa yang akan datang. BAB V KESIMPULAN Dari pemaparan teori pembelajaran dan metode efektif pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa metode yang tepat untuk penyampaian materi Iman kepada Al-Qur’an adalah dengan metode tanya jawab dan juga metode nasihat, seperti yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAS dan oleh Luqman. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Abdurrahman Shaleh. Educational Theory A Quranic Outlook. Terjemahan M. Arifin dan Zainuuddin dengan TeoriTeori Pendidikan Berdasarkan Alquran. 1990. Cet. 1. Jakarta Rineka Cipta Karya Azwar, Syaifudin. 1998. Metode Penelitian. Jakarta Pustaka Pelajar. Mustaqim, dan kawan-kawan. November 2010. Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Kisah Alquran Antologi Pendidikan Islam. Cet. 1. Yogyakarta Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga makalah yang berjudul “iman Kepada Kitab-Kitab Allah Swt” dapat tersusun dengan baik dan dapat disajikan dengan baik. Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan maupun pengkajiannya masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak yang sifat-sifatnya membangun sangat penulis harapkan, demi untuk perbaikan di masa yang akan datang. Demi kelancarannya mengerjakan tugas ini saya ucapkan terima kasih kepada Kedua orang tua saya yang telah memberikan motivasi dan semua teman – teman yang ikut membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua, dan akhirnya mudah-mudahan makalah ini walaupun sederhana dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Amiin ya robbal alamin. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Iman kepada kitab-kitab Allah SWT. Adalah mengakui, mempercayai dan meyakini bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab kepada para nabi dan Rasul-Nya yang berisi ajaran Allah SWT. Untuk di sampaikan kepada umatnya masing-masing. Mengimani kitab Allah SWT, wajib hukumnya. Mengingkari salah satu kitab Allah SWT sama saja mengingkari seluruh kitab-kitab Allah SWT dan mengingkari para Rasul-Nya, malaikat dan mengingkari Allah SWT sendiri. Iman kepada kitab-kitab suci dalam islam, merupakan kesatuan yang tak terpisahkan dengan iman kepada Allah Yang Maha Esa, Malaikat dan Rasul. Maka kita wajib beriman kepada kitab-kitab Allah, menjadi salah satu dari rukun iman. Wajib beriman kepada kitab-kitab Allah yang pernah diturunkan kepada para rasul-Nya, sebagaimana sistem iman kepada para Rasul, maka pengingkaran terhadap salah satu kitab Allah, sama artinya pengingkaran terhadap seluruh kitab Allah. Sebab itulah kita wajib beriman kepada kita yang diturunkan kepada Nabi Ibrahim, Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa, Zabur kepada Nabi Daud, Injil kepada Nabi Isa, dan yang terakhir kitab al-qur’an yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT ? 2. Apa dalil Naqli dan Aqli iman kepada kitab-kitab Allah SWT ? 3. Apa saja nama-nam kitab Allah SWT yang diturunkan kepada para Nabi ? 4. Apa fungsi beriman kepada kitab-kitab Allah SWT ? C. Tujuan Penyusunan 1. Untuk memenuhi tugas Sekolah di SMA N 1 Betung 2. Memberika pencerahan kepada para pembaca mengenai beriman kepada Kitab-kitab Allah SWT. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Iman Kepada Kitab Allah SWT 1. Pengertian kitab-kitab Allah SWT, Rukun iman yang ketiga adalah iman kepada kitab Allah SWT. Arti kata kitab adalah tulisan atau yang ditulis, berasal dari kata “kataba” yang berarti menulis. Dalam bahasa Indonesia kitab diartikan buku. Adapun yang dimaksud kitab di sini adalah kitab suci. Ada dua jenis kitab suci a Kitab suci samawi, yakni kitab suci yang bersumber dari wahyu Allah SWT. dan biasa disebut Kitabullah Kitab Allah SWT.. Ada yang berwujud Kitab dan ada yang berwujud Shahifah atauShuhuf. b Kitab suci ardhi, yakni kitab suci yang tidak bersumber dari wahyu Allah SWT. melainkan bersumber dari hasil perenungan dan budi daya akal manusia sendiri. Adapun pengertian Kitabullah adalah kalam atau firman Allah SWT. yang diwahyukan melalui malaikat Jibril kepada Nabi dan Rasul-Nya yang mengandung perintah dan larangan sebagai pedoman hidup bagi ummat manusia dan jumlah kitabullah ada 144 kitab,dan yang wajib diimani ada 4. 2. Kitab-kitab yang wajib diimani Kitab-kitab yang wajib diimani ada empat4 yaitu a. Kitab Zabur , diturunkan pada Nabi Daud. b. Kitab Taurat , diturunkan kepada Nabi Musa. c. Kitab Injil ,diturunkan kepada Nabi Isa. d. Kitab Al-Qur’an ,diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. 3. Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah, Yang dimaksud dengan iman kepada kitab-kitab Allah SWT. Yaitu meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada para Nabi dan Rasul yang berisi wahyu Allah SWT berupa perintah dan larangan untuk disampaikan kepada umat manusia agar digunakan sebagai pedoman hidup di dunia. B. Dalil Naqli Dan Aqli Terkait Dengan Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT 1 Dalil Naqli وَٱلَّذِينَ يُؤۡمِنُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيۡكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبۡلِكَ وَبِٱلۡأٓخِرَةِ هُمۡ يُوقِنُونَ Artinya “Dan mereka yang beriman kepada Kitab Al Qur’an yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya kehidupan akhirat”. QS. Al-Baqarah4. Artinya “ Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda “ Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “, HR. Muslim. dikutip dari himpunan hadits Arba’in karya Imam An-Nawawi 2 Dalil Aqli Allah SWT Maha Alimun= Tahu bahwa manusia adalah makhluk yang dha’if= lemah. Sedangkan Allah SWT adalah Tuhan yang Maha Rahman = Pengasih dan Maha Rahim = Penyayang. Atas hal itulah Allah SWT berkehendak memberikan bimbingan kepada manusia agar tetap menjadi makhluk paling mulia di sisi-Nya dengan memberikan pedoman berupa kitab suci lengkap dengan uswah hasanah contoh tauladan yang berupa seorang Nabi dan Rasul. C. Nama-Nama Kitab Allah SWT Kitab Taurat Ada yang menyebutnya Thoret atau Thora. Diturunkan kepada Nabi Musa AS =Moses abad ke 15 SM untuk Bani Israil dan berbahasa Ibrani. “Dan ingatlah ketika kami berikan kepada Musa Al-Kitab Taurat dan keterangan yang membedakan antara yang benar dan yang salah, agar kamu mendapat petunjuk.” QS. Al-Baqarah 53. “Dia menurunkan Al Kitab Al Quran kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil,” QS. Ali Imran 3. “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya ada petunjuk dan cahaya yang menerangi, yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi itu janganlah kamu takut kepada manusia, tetapi takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.” QS. Al Maidah 44. “Dan Kami iringkan jejak mereka nabi nabi Bani Israil dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya ada petunjuk dan dan cahaya yang menerangi, dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” QS. Al Maidah 46 “Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil.” QS. Ali Imran 48. Kandungan kitab Taurat 1. Perintah mengesakan Allah SWT. 2. Larangan membuat dan menyembah patung berhala. 3. Larangan menyebut Nama Allah SWT. Dengan sia-sia. 4. Perintah mensucikan hari Sabtu. 5. Perintah menghormati ayah dan ibu. 6. Larangan membunuh sesama manusia. 7. Larangan berbuat zina. 8. Larangan mencuri. 9. Larangan menjadi saksi palsu. 10. Larangan mengambil istri orang lain. 2. Kitab Zabur Juga ada yang menyebut Mazmur maupun Paska. Diturunkan kepada Nabi Dawud AS =David pada abad ke 10 SM untuk Bani Israil dan berbahasa Qibthi. “Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu pula kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Ya’kub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.” QS. An-Nisaa 163 “Jika mereka mendustakan kamu,maka sesungguhnya rasul-rasul sebelum kamupun telah didustakan, mereka membawa mukjizat-mukjizat yang nyata, Zabur dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna.QS. Al-Baqarah 184 “Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah Kami tulis dalam Laut Mahfuz, bahwasanya bumi dipusakai hamba-hambaKu yang saleh. QS. Al anbiyaa 105 “Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang yang ada di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas yang lain, dan Kami berikan Zabur kepada Daud.” QS. Al Israa’ 55 Kandungan kitab Zabur 1. Do’a 2. Dzikir 3. Nasihat 4. Hikmah 5. Menyeru kepada ketauhidan 6. Tidak berisi syari’at. 3. Kitab Injil Ada yang menamakan Bibel maupun Alkitab. Diturunkan kepada Nabi Isa AS= Yesus Kristus pada awal abad ke 1 M untuk Bani Israil dan berbahasa Suryani. “Dia menurunkan Al Kitab Al Quran kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil,” QS. Ali Imran 3 “Dan Kami iringkan jejak mereka nabi nabi Bani Israil dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya ada petunjuk dan dan cahaya yang menerangi, dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” QS. Al Maidah 46 “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir dengan kekuatan orang-orang mukmin. Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.” QS. Al Fath 29 “Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al-Kitab, Hikmah, Taurat, dan Injil”. QS. Al-Imran 48 Kandungan kitab Injil 1. Seruan tauhid kepada Allah SWT. 2. Ajaran hidup zuhud dan menjauhi kerusakan terhadap dunia. 3. Merevisi sebagian hukum Taurat yang sudah tidak sesuai. 4. Berita tentang akan datangnya Nabi akhir zaman bernama Ahmad atau Muhammad. 4. Al-Qur’an “Kitab Al-Quran ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”. QS. Al-Baqarah 2 “Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya” QS Yusuf 2 “Maha suci Allahyang telah menurunkan Al Furqaan Al Quran kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam”. QS. Al Furqaaan 1 “Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengar Al Quran dan mereka berkata “Sesungguhnya ia Muhammad benar-benar orang yang gila.” Dan Al Quran itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh umat.” QS. Al Qalam 51-52 “Apakah orang-orang kafir itu sama dengan orang-orang yang ada mempunyai bukti yang nyata Al Quran dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi Muhammad dari Allah dan sebelum Al Quran itu telah ada Kitab Musa yang menjadi pedoman dan rahmat? Mereka itu beriman kepada Al Quran. Dan barangsiapa di antara mereka orang-orang Quraisy dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Quran, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Quran itu. Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.” QS. Huud17 “Tidaklah mungkin Al Quran ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi Al Quran itu membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya, diturunkan dari Tuhan semesta alam.” QS. Yunus 37 “Dan jikalau Kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan “Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?” Apakah patut Al Quran dalam bahasa asing sedang rasul adalah orang Arab? Katakanlah “Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah seperti yang dipanggil dari tempat yang jauh.” QS. Fushshilat 44. Nama Lain Al-Qur’an Al-Kitab Buku Al-Furqan Pembeda be nar salah Adz-Dzikr Pemberi peringatan Al-Mau'idhah Pelajaran/nasihat Al-Hukm Peraturan/hukum Al-Hikmah Kebijaksanaan Asy-Syifa' Obat/penyembuh Al-Huda Petunjuk At-Tanzil Yang diturunkan Ar-Rahmat Karunia Ar-Ruh Ruh Al-Bayan Penerang Al-Kalam Ucapan/firman Al-Busyra Kabar gembira An-Nur Cahaya Al-Basha'ir Pedoman Al-Balagh Penyampaian/kabar Al-Qaul Perkataan/ucapan “AL-QUR’AN” adalah WAHYU-WAHYU ALLAH yang diturunkan kepada NABI MUHAMMAD SAW, baik yang disampaikan dengan perantara MALAIKAT JIBRIL, maupun yang diterima langsung melalui ISARAT. Al-Qur’an Diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW =Ahmad pada abad 7 M mulai 6 Agustus 610 M untuk pedoman seluruh manusia dan berbahasa Arab. Artinya “Kami menceriterakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Qur’an ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum Kami mewahyukan nya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui”. QS. Yusuf 3 Dan Rasulullah pula bersabda seperti apa yang di firmankan oleh Allah SWT. Artinya “atas engkau membaca al-Quran adalah cahaya bagimu dibumi dan simpananmu dilangit.”HR. Ibn Majah Menjadikan al-Quran sebagai sumber hukum dan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari banyak problem kehidupan yang tidak dapat diatasi oleh - Berbagai macam jenis penyakit timbul tanpa diketahui cara pengobatannya, - terjadinya bencana yang tidak disangka-sangka, - terjadinya gejolak sosial,dsb. Semuanya itu merupakan dampak sikap sikap manusia yang meninggalkan al-Quran. Padahal Rasulullah saw. Telah berpesan dalam sabdanya yang berbunyi Artinya “kutinggalkan untukmu dua perkara pusaka, kalian tidak akan tersesat selama berpegang kepada keduanya, yaitu al-Quran dan sunnnah rasulNya.”al-Hakim Keistimewaan Al Quran dibandingkan dengan Kitab-kitab sebelumnya a. Tidak pernah mengalami perubahan. b. Terpelihara kemurniannya hingga akhir zaman. c. Tak ada satupun makhluk yang dapat menandingi kehebatan Al Quran. d. Memuat petunjuk tentang segala segi kehidupan manusia. e. Mengoreksi segala kekeliruan kitab-kitab sebelumnya akibat penyelewengan. f. Telah tertulis sejak zaman Rasulullah masih hidup. g. Memiliki gaya bahasa yang sangat tinggi. h. Berlaku hingga hari kiamat dan bagi seluruh umat manusia di seluruh dunia ini. i. Selalu memuliakan akal pikiran sertamnggunakannya sebagai dasar dalam memahami kandungannya. j. Memandang hakekat manusia adalah sama. k. Memadukan antara ilmu, iman dan keyakinan. l. Menjanjikan kebahagiaan dunia akhirat bagi yang mengamalkannya. m. Membacanya sebagai ibadah dan berpahala, baik yang mahir maupun belum. n. Sebagai mukjizat Nabi dan Rasul yang terbesar. o. Sebagai obat dan rahmat bagi yang beriman. Hikmah diturunkannya Al-Qur’an secara berangsur-angsur adalah a. Bagi Nabi Muhammad SAW Meringankan dalam menerima wahyu. Memudahkan dalam menjelaskan kandungan dan mencontohkan pelaksanaannya. Meneguhkan hati dalam menghadapi cobaan celaan dan penganiayaan orang-orang kafir. b. Bagi Ummat Memudahkan dalam menghafalkan. Memudahkan dalam memahami. Mempersiapkan bangunan Al-Qur’an dengan landasan yang sempurna dalam menghancurkan kepercayaan yang bathil dan tradisi yang merusak. Membangun umat menuju bentuk yang sempurna dengan menanamkan aqidah salamah, ibadah shahihah dan akhlaqul karimah. Meneguhkan hati dan meringankan beban penderitaan dalam menegakkan dan memperjuangkan Islam. Fadhilah Keutamaan Al-Qur’an Menurut Imam As-Suyuthi, ada beberapa fadhilah Al-Qur’an berdasar hadits-hadits shahih, yakni a. Al-Qur’an akan datang sebagai pemberi syafa’at bai yang membacanya. b. Surat-surat yang dibaca dan diamalkan akan menjadi pembela di hari qiyamat. c. Menjadikan orang yang mempelajari dan mengajarkan sebagai manusia yang paling baik. d. Orang mukmin yang suka membaca Al-Qur’an bagaikan buah utrujah yang harum dan manis. e. Allah SWT. akan mengangkat martabat manusia karena Al-Qur’an. f. Hanya boleh iri kepada orang yang faham dan mengamalkan Al-Qur’an. g. Setiap huruf akan mendapat 1 kebaikan yang dilipat gandakan 10 kali. D. Isi Pokok Dari Kitab-Kitab Allah SWT Pada dasarnya kitab-kitab suci memuat tentang beberapa hal, yakni Hukum I’tiqodiyah; hukum tentang keyakinan, seperti iman kepada Allah SWT.,Malaikat, Kitab, Rasul, Hari akhir dan Taqdir. Hukum Khuluqiyah; hukum tentang akhlaq, yakni kewajiban para mukallaf untuk memperhias diri dengan perilaku utama akhlaqul karimah dan menghindarkan diri dari perilaku tercela akhlaqul madzmumah. Hukum Amaliyah; hukum tentang amal perbuatan, yakni segala perkataan, perbuatan dan tindakan manusia. E. Fungsi Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT 1. Mempertebal keimanan kepada Allah SWT. Karena banyak hal-hal kehidupan manusia yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan dan akal manusia, maka kitab-kitab Allah manusia menjawab permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan manusia, baik yang tampak maupun yang gaib. 2. Memperkuat keyakinan seseorang terhadap tugas Nabi Muhammad saw. Karena dengan meyakini kitab-kitab Allah, maka akan percaya terhadap kebenaran Al-Qur’an dan ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. 3. Menambah ilmu pengetahuan. Karena dalam kitab-kitab Allah, disamping berisi tentang perintah dan larangan Allah, juga menjelaskan tentang pokok-pokok ilmu pengetahuan untuk mendorong manusia mengembangkan dan memperluas wawasan sesuai dengan perkembangan zaman. 4. Menanamkan sikap toleransi terhadap pengikut agama lain. Karena dengan beriman kepada kitab-kitab Allah, maka umat islam akan selalu menghormati dan menghargai orang ini sesuai apa yang dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Hadis. 5. Mengetahui perhatian Allah terhadap para hambanya dengan menurunkan kitab kepada setiap kaum sebagai petunjuk bagi mereka. 6. Mengetahui hikmah Allah Ta’ala mengenai syariat-syariat-Nya, di mana Allah telah menurunkan syariat untuk setiap kaum yang sesuai dengan kondisi mereka, sebagaimana yang Allah firmankan. 7. Mensyukuri nikmat Allah berupa diturunkanya kitab-kitabsebagai pedoman dan petunjuk. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Yang dimaksud dengan kitab-kitab Allah adalah kitab-kitab dan shuhuf lembaran-lembaran wahyu yang di dalamnya tertulis firman Allah Ta’ala yang diwahyukan kepada rasul-rasulNya. Adapun beriman kepada kitab-kitab Allah Ta’ala maksudnya adalah membenarkan dengan keyakinan yang pasti bahwa Allah Ta’ala memiliki kitab-kitab yang diturunkan kepada rasul-rasulNya yang berisi kalamullah firman Allah dengan kebenaran yang nyata dan cahaya petunjuk yang jelas untuk disampaikan kepada hamba-hamba-Nya Di antara kitab-kitab Allah yang wajib kita imani secara khusus adalah kitab-kitab yang telah disebutkan oleh Allah Ta’ala dalam al-Qur’an dan oleh Rasullullah shallallahu alaihi wasallam dalam as-Sunnah. B. Saran Sebagai umat Islam yang beriman, sudah seharusnya kita mengetahui rukun iman yang enam, yakni iman kepada Allah, malaikat Allah, kitab-kitab Allah, para nabi dan rasul, qodho dan qodar serta iman kepada hari kiamat/hari akhir. Dalam hal iman kepada kitab, kita tidak hanya dituntut untuk mengetahui nama-nama kitab yang seluruhnya oleh Allah, tetapi kita harus meyakini dengan sepenuh hati akan adanya kitab-kitab yang diturunkan Allah kepada para nabi pilihan-Nya, mempelajari isinya dan mengamalkan hal-hal yang telah dipelajari dalam kitab-kitab tersebut dalam kehidupan sehari-hari. DAFTAR PUSTAKA ttp//
BAB IPENDAHULUAN LATAR BELAKANG Dalam pembuatan makalah ini, saya memilih judul “Beriman Kepada Kitab-KitabAllah”Karena sebagai mana kita ketauhui semua bahwa, kitab-kitab yang diturun kan oleh Allah SWTwajib kita imani. Karena apa yang sudah ditarakan dalam kitab AL-Qur-an, kitab adalah suatu pedoman bagi kehidupan manusia di dunia dan di akherat dalam pengambilan judul makalah ini, saya bermaksud mengingatkan kepada pembaca akan menghargai dan memelihara kitab yang telah diturunkan oleh Allah SWTkepada nabi-nabi sebelumnya. Sehingga pembaca dapat lebih mengaplikasikanya dalamkehidupan sehari-hari. TUJUAN Ada pun tujuan dalam pembuatan makalah ini yakni, • Memberikan wawasan kepada pembaca. • Mengingatkan pula kepada umat muslim agar lebih menjaga kitab-kitab Allah • Dan diutamakan untuk memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam. Makalah “Beriman kepada Kitab-kitab Allah SWT” 1 BAB IIDASAR TEORI Iman kepada kitab yang Allah yang di turunkan merupakan salah satu ushul landasaniman dan merupakan rukun iman yang KE-3. Iman yang dimaksud adalah pembenaran yangdisertai keyakinan bahwa kitab-kitab Allah benar. Kitab-kitab tersebut merupakan kalam Allah Azza wa jalla yang di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya kepada umat yang turunkepadanya kitab kitab merupakan di antara bentuk kasih sayang Allah kepada hambanyakarena besarnya kebutuhan hamba terhadap kitab Allah. Akal manusia terbatas, tidak bisameliputi rincian hal-hal yang dapat memberikan manfaat dan menimbulkan madharat bagidirinya. Dan beriman kepada kitab-kitab Allah merupakan salah satu rukun iman yang wajibdiimani oleh setiap orang-orang muslim. • Iman kepada kitab Allah harus mencakup empat perkara Pertama Mengimani bahwa turunnya kitab-kitab Allah benar-benar dari sisi Allah Ta’ala. Kedua Mengimani nama-nama kitab yang kita ketahui namanya seeprti Al Quran yangditurunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam , Taurat yangditurunkan kepada Nabi Musa alaihis salaam , Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa alaihis salaam , dan Zabur yang diturunkan kepada Nabi Dawud alaihis salaam . Sedangkan yang tidak kita ketahui namanya, kitamengimaninya secara global. Ketiga Membenarkan berita-beritanya yang benar, seperti berita mengenai Al Quran, dan berita-berita lain yang tidak diganti atau diubah dari iktab-kitab terdahulusebelum Al Quran. Keempat Mengamalkan hukum-hukumnya yang tidak dihapus, serta ridho dan tunduk menerimanya, baik kita mengetahui hikmahnya maupun tidak. Syarh Ushuulil Iman Makalah “Beriman kepada Kitab-kitab Allah SWT” 2 BAB IIIPEMBAHASAN A. PENGERTIAN IMAN KEPADA KITAB ALLAH Pengertian kitab-kitab Allah SWT, Rukun iman yang ketiga adalah iman kepada kitab Allah SWT. Arti kata kitabadalah tulisan atau yang ditulis , berasal dari kata “ kataba ” yang berarti bahasa Indonesia kitab diartikan buku . Adapun yang dimaksud kitab di siniadalah kitab suci .Ada dua jenis kitab sucia. Kitab suci samawi , yakni kitab suci yang bersumber dari wahyu Allah SWT. dan biasa disebut Kitabullah Kitab Allah SWT.. Ada yang berwujud Kitab dan adayang berwujud Shahifah atau Shuhuf . b. Kitab suci ardhi , yakni kitab suci yang tidak bersumber dari wahyu Allah bersumber dari hasil perenungan dan budi daya akal manusia pengertian Kitabullah adalah kalam atau firman Allah SWT. yangdiwahyukan melalui malaikat Jibril kepada Nabi dan Rasul-Nya yang mengandung perintah dan larangan sebagai pedoman hidup bagi ummat manusia. 2. Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah , Yang dimaksud dengan iman kepada kitab-kitab Allah SWT. yaitu meyakinidengan sepenuh hati bahwa Allah SWT. telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada paraNabi dan Rasul yang berisi wahyu Allah SWT. berupa perintah dan larangan untuk disampaiakan kepada umat manusia agar diunakan sebagai pedoman hidup di dunia. naqli dan aqli terkait dengan iman kepada kitab-kitab Allah SWT. Makalah “Beriman kepada Kitab-kitab Allah SWT” 3
80% found this document useful 5 votes13K views15 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?80% found this document useful 5 votes13K views15 pagesMakalah Iman Kepada Kitab AllahJump to Page You are on page 1of 15 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 13 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam agama islam dikenal empat buah kitab yang wajib kita percaya serta kita imani. Jumlah kitab suci sebenarnya tidak dijelaskan dalam Al-quran juga dalam Hadits. Selain dari kitab Allah yang dturunkan melalui rasul melalui malakiat Jibril, kita juga bisa berpedoman pada Hadits nabi Muhammad SAW dan sahifah-sahifa/ suhuf/ lembaran firman Allah SWT yang diturunkan pada nabi Adam, Ibrahim, dan Musa AS. Percaya kepada kitab-kitab Allah SWT hukumnya adalah wajib ain atau wajib bagi seluruh warga muslim di seluruh dunia. Dilihat dari pengertian atau arti defenisi, kitab Allah SWT adalah kitab suci yang merupakan wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT melalui rasul-rasulnya untuk dijadikan pedoman hidup umat manusia sepanjang masa. Orang yang mengingkari serta tidak percaya kepada Al-quran disebut orang-orang murtad. Daftar kitab-kitab Allah SWT beserta Rasul penerima wahyunya 1. Kitab Taurat diturunkan kepada nabi Musa AS 2. Kitab Zabur diturunkan kepada nabi Daud AS berbahasa Qibty 3. Kitab Injil diturunkan kepada nabi Isa AS berbahasa Suryani 4. Kitab Al-Quran kepada nabi Muhammad SAW berbahasa arab Kitab suci injil yang saat ini dijadikan kitab suci oleh kaum nasrani / Kristen katolik dan protestan sangat berbeda dengan injil yang diwahyukan kepada nabi Isa AS semasa hidupnya untuk kaumnya. Oleh sebab itu datang Al-Quran untuk menjadi penyempurna seluruh kitab suci yang ada.[1] B. Rumusan Masalah 1. Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah SWT 2. Sikap prilaku beriman kepada kitab-kitab Allah SWT 3. Hikma beriman kepada kitab-kitab Allah SWT C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini selain untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Agama Islam , tetapi juga untuk memberikan pengetahuan mengenai iman kepada kitab-kitab Allah. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Kitab-Kitab Allah Secara etimologi kata kitab adalah bentuk masdar dari kata ka-ta-ba yang berarti menulis. Setelah jadi masdar berarti tulisan. Bentuk jama’ dari kata kitab adalah kutub. Dalam bahasa Indonesia, kitab berarti buku. Secara terminologis yang dimaksud dengan kitab Al-kitab, kitab Allah, Al-kutub kitab-kitab Allahadlah kitan suci yang diturunkan oleh Allah swt kepada para Nabi dan Rasul-Nya.[2] Jadi, Beriman kepada kitab-kitab Allah yaitu kepercayaan yang pasti bahwasanya allah Swt, memiliki kitab-kitab yang diturunkan kepada rasul-Nya untuk disampaikan kepada para hamba-Nya dan bahwa kitab-kitab tersebut terdapat kebenaran, cahaya dan petunjuk bagi manusia, baik di dunia maupun di akhirat. Kata Al-kitab di dalam Al-Quran dipakai untuk beberapa pengertian 1. Menunjukkan semua kitab suci yang telah diturunkan kepada para Nabi dan Rasul “Bukanlah menghadapkan wajahmu kea rah timur dan barat itu suatu kebijakan, akan tetapi sesungguhnya kebijakan itu ialah beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, Al-kitab, dab Nabi-Nabi.”Al-baqarah 2177. 2. Menunjukkan semua kitab suci yang diturunkan sebelum Al-Quran ”Berkatalah orang –orang kafir”Kamu bukan seorang yang dijadikan Rasul.”Katakanlah”Cukuplah Allah menjadi saksi antara aku dan kamu dan antara orang-orang yang mempunyai ilmu tentang Al-kitab.”Ar-Ra’d 1343. 3. Menunjukkan kitab suci tertentu sebelim Al-Quran; misalnya Taurat ”Dan sesungguhnya kami telah mendatangkanAl-kitab taurat”kepada Nabi adam.”Al-baqarah 287 4. Menunjukkan kitab suci Al-Quran secara khusus ”Al-kitab ini tidak aa keraguan padanya;”pentunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa.”Al-Baqarah 22 Disamping Al-kitab, untuk menunjukkan kitab kitab suci yang diturunkan Allah swt kepaa para Nabi dan Rasul .Al-quran juga memakaikan istilah lain yaitu 1. Shuhuf, bentuk jama’ dari shahifah yang berarti lembaran. Dipakai untuk menunujukkan kitab –kita suci sebelum Al-Quran, khususnya yang dirurunkan kepada Nabi Ibrahim dan Nabi Musa AS, sebagaimana yang dinyatakan dalam surah Al-A’la ayat 1819 ”Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam shuhuf yang dahulu. Yaitu shuhuf Ibrahim dan Musa.”Al-A’la 8718-19 2. Zubur, bentuk jama’ dari Zabur yang berarti buku. Dipakai untuk menunjukkan kitab-kitab suci yang diturunkan Allah sebelum Al-Quran, sebagaimana yang dinyatakan dalam surat Ali Imran Ayat 184 ”Jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya rasul-rasul sebelum kamupun telah didustakan pula, mereka membawa mukjizat-mukjizat yang nyata, zubur dan kitab yang member penjelasan yang sempurna.”Ali Imran 3184 3. Zabur, bentuk mufrad dari Zubur, dipakai khusus untuk menunjukkan kitab suci yang diturunkan Allah kepada Nabi Daud AS, sebagaimana yang dinyatakan dalam surah An-Nisa 163 ”Dan kami berikan Zabur kepada Daud.”An-Nisa 4163 Beriman kepada kitab-kitab Allah termasuk salah satu rukun iman, sebagaimana firman Allah Swt . dalam surah An-Nisaa’ ayat 136 “Wahai orang-orang yang beriman , tetaplah beriman kepada kitab-kitab Allah dan Rasulnya sallallahu alaihi wa sallam , kepada kitabNya yang diturunkan kepada RasulNya yakni Al-Quran, sebagaimana Allah juga memerintahkan agar kita beriman kepada kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.”[3] B. Sikap Prilaku Beriman Kepada Kitab Allah SWT Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kitab yaitu buku bacaan wahyu Tuhan yang dibukukan. Sedangkan iman yaitu keyakinan dan kepercayaan kepada Allah, nabi, kitab dst ketetapan hati; keteguhan batin; keseimbangan batin. Yang dimaksud iman kepada kitab-kitab Allah adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada rasul-rasul-Nya untuk disampaikan kepada umatnya sebagai pedoman hidup petunjuk bagi umat manusia supaya dapat meraih kebahagian di dunia dan di akhirat. Kita wajib beriman bahwa setiap hukum yang telah disampaikan para rasul kepada umat manusia itu atas perintah yang mereka terima langsung atau dengan perantaraan malaikat. Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT berdasarkan firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 285 Artinya Rasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhan-nya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah,malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya .” Al Baqarah 2 285 Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT hukumnya wajib. Wajib beriman kepada kitab-kitab Allah yang pernah diturunkan kepada para rasul-Nya; maka pengingkaran terhadap salah satu kitab Allah, sama artinya dengan pengingkaran terhadap kitab-kitab Allah. Mengingkari kitab Allah, sama pula artinya mengingkari kepada Rasulullah, para Malaikat dan kepada Allah SWT. Orang yang mengaku Islam tetapi mengingkari iman kepada kitab-kitab Allah termasuk murtad keluar dari islam. Sebab itu, kita wajib beriman kepada kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi Ibrahim dan Nabi musa berupa suhuf-suhuf atau lembaran- lembaran 53 36-37, Taurat yang diwahyukan kepada nabi Musa 5 44, Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud 17 55, Injil yang diwahyukan kepada Nabi Isa putra maryam 5 44, dan yang terakhir yaitu kitab Al Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW 3 2-4[4] Iman kepada kitab-kitab Allah dahulu berarti kita wajib percaya bahwa sebelum Al Qur’an, Allah SWT menurunkan kitab-kitab kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya, iman yang tidak mengharuskan kita untuk mengikuti dan patuh terhadap perundang-undangannya. Sebab perundang-undangan kitab-kitab suci yang dahulu telah terhapus, telah digantikan dengan perundang-undangan Al Qur’an. Maka Al Qur’anlah satu-satunya kitab yang sekarang kita ikuti dan kita imani. Perilaku Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT Dalam menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Allah SWT berkaitan erat dengan sikap mental, pikiran dan perasaan. Oleh sebab itu, seseorang yang beriman atau tidak yang tahu persis hanyalah Allah SWT. Akan tetapi sebagai muslim, tentunya dapat membuktikan dan mewujudkan keimanannya dengan sikap perilaku dalam kehidupan sehari-hari.[5] Perilaku orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah SWT dapat dicerminkan dengan sinyalemen sebagai berikut a. Meyakini bahwa sebelum Al Qur’an, Allah SWT menurunkan kitab-kitab kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya. Sebagaimana firman-Nya Artinya “ Dia menurunkan Al Kitab Al Qur’an kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil.” Ali Imran 3 3. b. Meyakini dengan sebenarnya bahwa kitab yang terakhir adalah Al Qur’an yaitu sebagai pedoman hidup. pelajari 5 48. c. Menyembah dan beribadah hanya kepada Allah SWT. pelajari 51 56 d. Meyakini bahwa Al Qur’an adalah mukjizat Nabi Muhamad SAW sebagai penyempurna. Kitab-kitab dahulu tidak universal ajarannya. Aturan-aturan yang terkandung didalamnya pada umumnya hanya sesuai dengan masa dan tempat kitab-kitab itu diturunkan. Oleh karena itu Al Qur’an diturunkan untuk menyempurnakan kitab-kitab suci itu. Artinya “ Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” Al Maidah 5 3. e. Meyakini bahwa teks asli dari kitab yang telah lalu telah hilang sama sekali danbahasanya telah mati sejak beberapa abad yang silam. Hanya Al Qur’an yang sampai sekarang tidak pernah berubah hatta satu huruf sekalipun. C Hikmah Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT Dalam menerapkan hikmah beriman kepada kitab-kitab Allah SWT, imlementasinya sebagai berikut a. Beriman kepada Allah SWT hukumnya adalah wajib. Harus melakukan, tidak boleh meninggalkan. Orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah akan mendapatkan balasan dari Allah SWT berupa ganjaran. b. Menjadikan Al Qur’an sebagai pedoman hidup dimana Al Qur’an merupakan penyempurna dari kitab-kitab terdahulu. Orang-orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah akan membuktikan keimanannya selalu sesuai dengan ajaran Allah SWT, sehingga dalam hidupnya akan mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat pelajari Al Baqarah 2 25.[6] c. Memberikan kemantapan dalam menjalani keislaman. Al Qur’an adalah firman Allah SWT dan mukjizat terbesar yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai bukti kerasulannya dan sampai akhiruz zaman tetap terjaga kemurniannya. 15 9. BAB III PENUTUP A. Simpulan Iman kepada kitab kitab allah adalah percaya dengan sepenuh hati bahwa allah telah menurunkan kitab kitabnya kepada rasul rasul tertentu, dimana kitab kitab itu menjadi pedoman untuk seluruh umat manusia di bumi ini. Umat manusia yang beriman tidak hanya wajib percaya akan adanya kitab allah, tetapi juga harus bisa bersikap dan berprilaku seperti yang dicantumkan pada setiap firman allah. Masalah besar yang banyak dihadapi oleh seluruh umat islam khususnya umat islam di Indonesia salah satunya ialah tidak adanya sikap dan perilaku yang mencerminkan keimanan kepada kitab kitab allah itu, khusunya kitab Al- Quran.[7] Sebenarnya, untuk menumbuhkan sikap dan perilaku yang mencerminkan keimanan kepada kitab kitab allah tidaklah terlalu sulit, cukup dengan menumbuhkan rasa kesadaran diri sendiri bahwa kita sebagai umat islam harus tahu dan mengerti untuk apa kitab kitab itu dirunkan ke bumi ini. Allah menurunkan kitab kitabnya khususnya Al-Quran bukan semata mata untuk dijadikan pajangan dan penanda keislaman seseorang. B. Saran Dengan adanya makalah ini , para pembaca dapat memahami bagaimana iman kepada Al-qur’an. Sebaiknya kita sebagai umat islam yang baik , harus lah memahami bagaimana menggunakan dan memahami iman kepada Al-qur’an itu dengan baik dan benar sesuai dengan fungsinya dan haruslah kita turut serta mewujudkan umat islam . dengan masalah-masalah yang ada , haruslah hal tersebut menjadi tolak ukur kita sebagai umat islam untuk membenahi diri menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya , sehingga cita-cita dan harapan seluruh umat islam didunia dapat terwujud. Kami mengaharapkan kritik dan saran dari para pembaca, agar kami dapat memperbaiki makalah ini untuk lebih baik lagi. DAFTAR PUSTAKA Pendidikan Agama Islam. Erlangga. Jakarta Isma’il, Sa’id, DR, Perbandingan Aqidah Islam & Kristen Menurut Al-Quran & Bibel, terjemahan H. Suhairi Ilyas, MA, Yayasan al-Anshar Bukitinggi, Miftah Faridh, Drs, Pokok-Pokok Ajaran Islam, PUSTAKA Bandung cet. 3 th. 1982. Miftah Fardih dan Agus Syihabuddin, Al-Quran Sumber Hukum Islam Yang Pertama, PUSTAKA Bandung, Al-Qathtan, Manna’, Mabahits fi Ulum al-Quran, Muasasah ar-Risalah Beirut,
makalah tentang beriman kepada kitab kitab allah