بسمالله الرحمن الرحيم Perbuatan dosa, bahaya dan pengaruhnya serta daya rusaknya terhadap diri pelakunya dan orang lain bertingkat-tingkat, mana yang lebih dahsyat kerusakannya itulah yang lebih dicintai oleh setan, maka itu pula yang harus lebih diwaspadai oleh manusia. Akan tetapi tidak akan memahami permasalahan ini dengan baik kecuali orang yang mendalami ilmu agama
Allahadalah dzat yang paling tahu tentang makar yang dibuat oleh musuh-musuhnya. "Dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan 'Isa bagi mereka.
2 Membaca Al-Qur'an. Membaca Al-Qur'an menjadi salah satu amalan berlipat yang sayang dilewatkan selama Ramadhan. Diibaratkan meski hanya satu huruf, membacanya akan mendapat pahala yang berlipat ganda. Dari Ibnu Mas'ud, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah maka baginya satu
KemudianAllah Subhanahu wa ta'ala menurunkan hujan yang sangat deras dan mata air yang memancar dari dalam bumi, hingga , terjadilah banjir yang sangat dahsyat. Penelitian arkeologis di beberapa tempat mendapatkan keterangan, banjir yang melanda memang sangat luas yakni membentang 600 kilometer dari utara ke selatandan 160 km barat ke timur.
DemiAllah, sesungguhnya aku tidak pernah melihat di antara bangsa Arab ada seorang pemuda yang mendatangi kaumnya dengan sesuatu yang lebih utama daripada apa yang telah kubawa untuk kalian. Sesungguhnya aku membawa untuk kalian kebaikan dunia dan akhirat. Ketahuilah, bahwa Allah SWT telah memerintahkan kepadaku agar mengajak kalian semua
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. ORANG-ORANG kafir senantiasa berusaha membuat rekayasa, tipu-daya, skenario, atau makar untuk memadamkan cahaya api kebenaran dan syiar Islam di muka bumi. Orang-orang non-Muslim yang memusuhi Islam dan umat Islam senantiasa berusaha menggalang dana dan kekuatan untuk mengalahkan kaum Muslim dan menistakan agama Allah SWT. Namun, Al-Quran menjanjikan, makar Allah SWT lebih SWT sajalah sebaik-baik pembalas tipu-daya dan skenario kaum kafir yang terus menyerang Islam dan kaum Muslim dengan berbagai cara. Dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran 3 ayat 54 Allah SWT menegaskan وَمَكَرُوا وَمَكَرَ اللَّهُ ۖ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ “Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya”. Ayat di atas merupakan rentetan dari kisah Nabi Isa ketika mana menyeru kaumnya kepada agama Islam. Ayat ini juga merupakan ancaman kepada kaum kafir yang ingkar terhaddap dakwah Nabi Isa. Mereka merancang untuk menyalib dan membunuh Nabi Isa. Namun, rencana mereka atau tipu-muslihat mereka dihancurkan oleh Allah SWT. Dalam ayat berikutnya, Allah SWT menceritakan bagaimana Allah SWT mengangkat Nabi Isa ke langit. Ibn Katsir menuliskan "Allah Swt. menceritakan perihal segolongan orang-orang terkemuka Bani Israil dalam rencana mereka yang hendak membinasakan Nabi Isa Mereka bertujuan ingin menimpakan kejahatan terhadapnya dan menyalibnya. Mereka semuanya bergabung untuk menentangnya dan menghasutnya ke hadapan raja di masa itu yang kafir. Mereka menyampaikan berita hasutan kepada si raja bahwa di sana ada seorang lelaki yang menyesatkan orang-orang banyak, menghalang-halangi mereka untuk taat kepada raja, merusak rakyat serta memecah-belah antara seorang ayah dan anaknya; dan hasutan-hasutan lainnya yang biasa mengakibatkan sanksi yang berat bagi pelakunya. Mereka melemparkan tuduhan terhadap Nabi Isa sebagai seorang pendusta, dan bahwa dia adalah anak zina. Hal tersebut membangkitkan kemarahan si raja, lalu ia mengirimkan orang-orangnya untuk menangkap dan menyalibnya serta menyiksanya." "Ketika mereka mengepung rumah Nabi Isa dan mereka menduga pasti dapat menangkapnya, maka Allah menyelamatkan Nabi Isa dari sergapan mereka. Allah mengangkatnya dari atap rumah tersebut ke langit. Kemudian Allah memiripkan rupa seorang lelaki yang ada di dalam rumah tersebut dengan Nabi Isa Ketika mereka masuk ke dalam rumah itu, mereka menduga lelaki tersebut sebagai Nabi Isa dalam kegelapan malam, lalu mereka menangkapnya dan menghinanya serta menyalibnya, lalu meletakkan duri di atas kepalanya." "Hal tersebut merupakan tipu daya dari Allah terhadap mereka, karena Dia akan menyelamatkan Nabi-Nya dan mengangkatnya dari hadapan mereka ke langit, serta meninggalkan mereka bergelimangan di dalam kesesatan. Mereka menduga bahwa mereka telah berhasil mencapai sasarannya. Dan Allah menempatkan di dalam hati mereka kekerasan dan keingkaran terhadap perkara yang hak. Hal ini melekat di hati mereka, dan Allah menimpakan kepada mereka kehinaan yang tidak pernah lekang dari diri mereka sampai hari kiamat nanti." Allah SWT berfirman وَمَكَرُوا وَمَكَرَ اللَّهُ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. Ali Imran 54. Tafsir fi Zilalil Quran Syed Qutb menceritakan bagaimana perancangan Allah SSWT itu memusnahkan perancangan jahat kaum kafir Quraisy. Skenario Allah SWT akan senantiasa berlaku dengan ikhtiar para pejuang di jalan Allah mujahid fillah yang ikhlas demi menggapai gelar syuhada. Berbuatlah sesuatu untuk kemenangan Islam, maka tipu-daya kaum kafir akan gagal total. Wallahu a'lam bish-shawabi. Sumber Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir fi Zhilalil Quran, Shahih Bukhari & Shahih Muslim.
Allah Membalas Makar Mereka Allah berfirman وَإِذۡ يَمۡكُرُ بِكَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لِيُثۡبِتُوكَ أَوۡ يَقۡتُلُوكَ أَوۡ يُخۡرِجُوكَۚ وَيَمۡكُرُونَ وَيَمۡكُرُ ٱللَّهُۖ وَٱللَّهُ خَيۡرُ ٱلۡمَـٰڪِرِينَ Dan ingatlah, ketika orang-orang kafir Quraisy membuat makar tipu daya/rencana jahat terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka membuat makar dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. QS. Al-Anfaal 30 Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullahu berkata Ingatlah wahai Rasul apa yang telah Allah anugerahkan kepadamu “ketika orang-orang kafir Quraisy membuat makar terhadapmu”. Yaitu ketika orang-orang musyrikin bermusyawarah di Dar An-Nadwah berkaitan dengan sikap mereka kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Entah mereka akan memenjarakan beliau dan membelenggunya atau mereka akan membunuh beliau hingga mereka selamat dari kejelekan beliau –menurut prasangka mereka, atau mereka akan mengusir beliau dari negeri mereka. Setiap orang dari mereka mengeluarkan pendapatnya masing-masing. Namun akhirnya mereka bersepakat dengan pendapat dedengkot mereka yang dikenal dengan Abu Jahal –semoga Allah melaknatnya-. Yaitu mereka memilih dari setiap kabilah Quraisy seorang pemuda dan mereka berikan sebilah pedang untuk membunuh Nabi shallallahu alaihi wa sallam secara bersamaan. Hingga darah beliau berpencar di semua kabilah dan Bani Hasyim pun akan ridha dengan diyat ganti rugi berupa harta karena mereka tidak akan sanggup menghadapi membalas dendam semua kabilah Quraisy. Mereka pun mengepung Nabi shallallahu alaihi wa sallam pada malam hari untuk membunuh beliau ketika bangun dari tempat tidurnya. Lalu datanglah wahyu dari langit kepada beliau untuk beliau keluar dari rumah. Beliau pun menaburkan pasir ke atas kepala mereka seraya meninggalkan rumah. Allah pun membutakan penglihatan mereka hingga tidak bisa melihat Nabi keluar. Ketika berselang lama datanglah seseorang kepada mereka dengan mengatakan Allah menyia-nyiakan kalian. Muhammad telah keluar dan menaburkan pasir ke atas kepala kalian. Setiap orang dari mereka pun membersihkan pasir dari kepalanya. Allah pun melindungi Nabi shallallahu alaihi wa sallam dari makar mereka serta mengijinkan kepada beliau untuk berhijrah ke kota Madinah. Beliau pun berhijrah dan Allah menolong beliau dengan para sahabat-sahabatnya dari kalangan Muhajirin dan Al-Anshar. Beliau pun semakin kuat hingga bisa masuk ke kota Makkah dengan kemuliaan dan menaklukkan penduduknya hingga mereka tunduk kepada beliau dan dibawah kekuasannya, setelah sebelumnya beliau harus berhijrah dengan sembunyi-sembunyi karena khawatir terhadap diri beliau. Subhanallah Maha Suci Allah Al-Lathiif Yang Maha Lemah Lembut dengan hamba-hamba-Nya, Dialah Dzat yang tidak bisa dikalahkan oleh siapa pun. [1] Sungguh banyak pelajaran berharga yang bisa dipetik dari sejarah dakwah Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Dakwah tauhid yang beliau serukan selama 13 tahun di kota Makkah penuh dengan onak dan duri, halangan dan rintangan, serta ujian dan cobaan. Nabi shallallahu alaihi wa sallam dicaci-maki, dikatakan orang gila dan penyihir, dituduh memecah belah umat, dilempari kotoran hewan ternak, diboikot, diganggu bahkan mau dibunuh. Dan merupakan sunnatullah bagi mereka yang mengikuti jejak Nabi shallallahu alaihi wa sallam dalam mendakwahkan tauhid dan sunnah serta memerangi kesyirikan dan bid’ah untuk mendapatkan ujian dan cobaan tersebut. Namun yang aneh dan parah di zaman ini, yang ikut memusuhi dakwah tauhid, kajian tauhid, kajian aqidah salafus Shalih justru dari mereka yang sudah lama ngaji sunnah bahkan yang sudah bergelar ustadz “sunnah”. Sang ustadz pun merestui dan setia mendukung para provokator yang membuat makar untuk membubarkan kajian aqidah salaf yang sudah berjalan lebih dari 10 tahun lamanya. Tidakkah mereka menyadari akan perbuatan mereka yang telah mengikuti jejak Abu Jahal cs? Ataukah rasa hasad, iri dan dengki yang telah menguasai akal pikiran serta ilmu mereka seperti orang Yahudi? أَمۡ يَحۡسُدُونَ ٱلنَّاسَ عَلَىٰ مَآ ءَاتَٮٰهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضۡلِهِ Ataukah mereka dengki kepada manusia Muhammad lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya?. QS. An-Nisa’ 54 Ataukah mereka ingin mendapatkan basalan dari Allah atas makar mereka terhadap dakwah tauhid ini? Maka tunggulah balasannya! Allah berfirman وَمَڪَرُواْ وَمَڪَرَ ٱللَّهُۖ وَٱللَّهُ خَيۡرُ ٱلۡمَـٰكِرِينَ Orang-orang kafir[2] itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah Sebaik-baik pembalas tipu daya. QS. Ali-Imran 54 Ketika Nabi shallallahu alaihi wa sallam berhijrah ke kota Madinah dan terus melanjutkan dakwah tauhid serta memerangi kesyirikan, beliau pun mendapatkan musuh dakwah yang baru, yang licik dan licin serta bermuka dua serigala berbulu domba. وَإِذَا لَقُواْ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ قَالُوٓاْ ءَامَنَّا وَإِذَا خَلَوۡاْ إِلَىٰ شَيَـٰطِينِهِمۡ قَالُوٓاْ إِنَّا مَعَكُمۡ إِنَّمَا نَحۡنُ مُسۡتَہۡزِءُونَ Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan “Kami telah beriman”. dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan “Sesungguhnya Kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok.” QS. Al-Baqarah 14 Ketika bertemu mereka tersenyum, beramah tamah, dan memuji kita, tapi di belakang kita mereka menggunjing, mencaci-maki, menuduh, membuat makar terhadap kita dan kajian aqidah kita. هُمُ ٱلۡعَدُوُّ فَٱحۡذَرۡهُمۡۚ قَـٰتَلَهُمُ ٱللَّهُۖ أَنَّىٰ يُؤۡفَكُونَ Mereka itulah musuh yang sebenarnya maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. QS. Al-Munafikun 4 Orang-orang munafikin atau yang menyerupai orang-orang munafikin selalu bergentayangan sepanjang zaman. Mereka berulah sebagaimana nenek moyang mereka yaitu Abdullah bin Ubay bin Salul. – Abdullah bin Ubay bin Salul menyebarkan gosip terhadap ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu anha untuk menjatuhkan kehormatan Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan dakwah beliau. Allah berfirman إِنَّ ٱلَّذِينَ جَآءُو بِٱلۡإِفۡكِ عُصۡبَةٌ۬ مِّنكُمۡۚ لَا تَحۡسَبُوهُ شَرًّ۬ا لَّكُمۖ بَلۡ هُوَ خَيۡرٌ۬ لَّكُمۡۚ لِكُلِّ ٱمۡرِىٍٕ۬ مِّنۡہُم مَّا ٱكۡتَسَبَ مِنَ ٱلۡإِثۡمِۚ وَٱلَّذِى تَوَلَّىٰ كِبۡرَهُ ۥ مِنۡہُمۡ لَهُ ۥ عَذَابٌ عَظِيمٌ۬ Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa diantara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar. QS. An-Nuur 11 – Orang-orang munafikin menghalangi manusia dari dakwah tauhid dengan berbagai cara licik dan makar mereka. Kalau di zaman Nabi shallallahu alaihi wa sallam orang-orang munafikin membangun masjid Dhirar untuk menandingi masjid Nabi shallallahu alaihi wa sallam maka para provokator itu pun membuat kajian tandingan demi memecah belah barisan salafiyyin. Allah berfirman وَٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُواْ مَسۡجِدً۬ا ضِرَارً۬ا وَڪُفۡرً۬ا وَتَفۡرِيقَۢا بَيۡنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ وَإِرۡصَادً۬ا لِّمَنۡ حَارَبَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُ ۥ مِن قَبۡلُۚ وَلَيَحۡلِفُنَّ إِنۡ أَرَدۡنَآ إِلَّا ٱلۡحُسۡنَىٰۖ وَٱللَّهُ يَشۡہَدُ إِنَّہُمۡ لَكَـٰذِبُونَ Dan di antara orang-orang munafik itu ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan pada orang-orang mukmin, untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka sesungguhnya bersumpah “Kami tidak menghendaki selain kebaikan.” dan Allah menjadi saksi bahwa Sesungguhnya mereka itu adalah pendusta dalam sumpahnya. QS. At-Taubah 107 – Orang-orang munafikin akan terlihat jelas ketika ujian itu telah muncul ke permukaan. Allah berfirman إِذۡ جَآءُوكُم مِّن فَوۡقِكُمۡ وَمِنۡ أَسۡفَلَ مِنكُمۡ وَإِذۡ زَاغَتِ ٱلۡأَبۡصَـٰرُ وَبَلَغَتِ ٱلۡقُلُوبُ ٱلۡحَنَاجِرَ وَتَظُنُّونَ بِٱللَّهِ ٱلظُّنُونَا۟ هُنَالِكَ ٱبۡتُلِىَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ وَزُلۡزِلُواْ زِلۡزَالاً۬ شَدِيدً۬ا وَإِذۡ يَقُولُ ٱلۡمُنَـٰفِقُونَ وَٱلَّذِينَ فِى قُلُوبِہِم مَّرَضٌ۬ مَّا وَعَدَنَا ٱللَّهُ وَرَسُولُهُ ۥۤ إِلَّا غُرُورً۬ا وَإِذۡ قَالَت طَّآٮِٕفَةٌ۬ مِّنۡہُمۡ يَـٰٓأَهۡلَ يَثۡرِبَ لَا مُقَامَ لَكُمۡ فَٱرۡجِعُواْۚ وَيَسۡتَـٔۡذِنُ فَرِيقٌ۬ مِّنۡہُمُ ٱلنَّبِىَّ يَقُولُونَ إِنَّ بُيُوتَنَا عَوۡرَةٌ۬ وَمَا هِىَ بِعَوۡرَةٍۖ إِن يُرِيدُونَ إِلَّا فِرَارً۬ا yaitu ketika mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu, dan ketika tidak tetap lagi penglihatanmu dan hatimu naik menyesak sampai ke tenggorokan dan kamu menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam prasangka. Disitulah diuji orang-orang mukmin dan digoncangkan hatinya dengan goncangan yang sangat. Dan ingatlah ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya berkata ”Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada Kami melainkan tipu daya”. Dan ingatlah ketika segolongan di antara mereka berkata “Hai penduduk Yatsrib Madinah, tidak ada tempat bagimu, Maka Kembalilah kamu”. dan sebahagian dari mereka minta izin kepada Nabi untuk kembali pulang dengan berkata “Sesungguhnya rumah-rumah Kami terbuka tidak ada penjaga”. dan rumah-rumah itu sekali-kali tidak terbuka, mereka tidak lain hanya hendak lari. QS. Al-Ahzab 10-13 Allah juga mengabarkan tentang sifat mereka dengan firman-Nya مُّذَبۡذَبِينَ بَيۡنَ ذَٲلِكَ لَآ إِلَىٰ هَـٰٓؤُلَآءِ وَلَآ إِلَىٰ هَـٰٓؤُلَآءِۚ وَمَن يُضۡلِلِ ٱللَّهُ فَلَن تَجِدَ لَهُ ۥ سَبِيلاً۬ Mereka dalam keadaan plin-plan antara yang demikian tidak masuk kepada golongan ini orang-orang beriman dan tidak pula kepada golongan itu orang-orang kafir. Maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan untuk memberi petunjuk baginya. QS. An-Nisa’ 143 Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah memperingatkan kita akan bahaya laten musuh dalam selimut, manusia bermuka dua alias serigala berbulu domba lewat sabda beliau تَجِدُ مِنْ شَرِّ النَّاسِ يَوْمَ القِيَامَةِ عِنْدَ اللَّهِ ذَا الوَجْهَيْنِ، الَّذِي يَأْتِي هَؤُلاَءِ بِوَجْهٍ، وَهَؤُلاَءِ بِوَجْهٍ Engkau mendapati orang yang paling jelek/jahat pada hari kiamat disisi Allah adalah manusia bermuka dua. Dia datang kepada mereka dengan suatu wajah dan kepada yang lain dengan wajah yang berbeda. HR. Muslim Mereka tidak segan-segan untuk bergandengan tangan dengan musuh-musuh tauhid demi menghancurkan para pengibar bendera tauhid dan dakwah tauhid. Allah berfirman بَشِّرِ ٱلۡمُنَـٰفِقِينَ بِأَنَّ لَهُمۡ عَذَابًا أَلِيمًا ٱلَّذِينَ يَتَّخِذُونَ ٱلۡكَـٰفِرِينَ أَوۡلِيَآءَ مِن دُونِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَۚ أَيَبۡتَغُونَ عِندَهُمُ ٱلۡعِزَّةَ فَإِنَّ ٱلۡعِزَّةَ لِلَّهِ جَمِيعً۬ا Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih, yaitu orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka Sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah. QS. An-Nisa’ 138-139 Ya Allah, Ya Jabbar, Ya Mutakabbir, binasakan dan hancurkan musuh-musuh tauhid baik musuh yang nampak maupun yang tersembunyi. Ya Allah, Ya Aziz, jadikan makar mereka sebagai bumerang atas mereka sendiri. Ya Allah, Dzat yang telah menghancurkan pasukan Ahzab, cerai beraikan barisan mereka dan hinakan mereka di mana saja mereka berada. Ya Allah, segerakan kehancuran dan kebinasaan mereka dan yang ikut membantu mereka. Aaamin. ———————————————– [1] Taisir Al-Kariim Ar-rahman [2] Para ulama mengatakan Ukurannya adalah keumuman lafadz bukan kekhususan sebab. Maksudnya ayat-ayat seperti diatas secara asal diturunkan kepada orang-orang kafir, akan tetapi ayat-ayat tersebut berlaku juga kepada kaum muslimin yang mengikuti jejak mereka.
makar allah lebih dahsyat